Bedah Kasus
Duh, Utang Kereta Whoosh Membengkak Triliunan Rupiah, BUMN Kelabakan Bayar, Untung Ada Danantara!
Proyek Kereta Cepat Whoosh juga disebut-sebut menjadi salah satu kontribusi besar membengkaknya kerugian yang dialami BUMN
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA – Hingga kini, ternyata mega proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) masih menuai polemik.
Terbaru, Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung atau Whoosh ini bahkan disebut-sebut menjadi salah satu kontribusi besar membengkaknya kerugian yang dialami Badan Usaha Milik Negara (BUMN0.
Padahal, proyek ini awalnya dijanjikan pemerintahan era Joko Widodo (Jokowi) murni bisnis, belakangan malah jadi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Setelah proyek ini rampung dan beroperasi, bukannya memberi untung, tetapi perusahaan-perusahaan BUMN Indonesia yang terlibat di proyek ini harus urunan menanggung utang jumbo ke pihak China.
Pendanaan terbesar proyek KCJB bersumber dari pinjaman China Development Bank (CDB), sementara sisanya berasal dari APBN, serta modal konsorsium perusahaan patungan BUMN Indonesia dan China.
Sebagaimana diketahui, proyek yang mulai dikerjakan sejak 2016 ini mengalami pembengkakan biaya atau cost overrun senilai 1,2 miliar dolar AS, setara sekitar Rp 18,02 triliun.
Hal ini sempat menjadi polemik, tapi entah kenapa kemudian mereda.
Pasalnya, hasil audit bersama yang telah disepakati kedua negara, total biaya pembangunan KCJB kini mencapai 7,27 miliar dolar AS atau sekitar Rp 108,14 triliun.
Baca juga: Sebelum Gelar Demo Ribuan Massa di Pati Gelar Selamatan dan Doa Bersama, Berharap Tuntutan Terkabul
Di sisi lain, baik PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) maupun PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai pemimpin konsorsium, tak pernah merilis ke publik laporan keuangan KCIC.
Sehingga hal itu menimbulkan tanda tanya besar publik yang menginginkan transparansi.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) pada tahun buku 2023, dikabarkan yang paling menderita kerugian besar.
Sepanjang tahun 2023, perusahaan konstruksi pelat merah ini menderita rugi sebesar Rp 7,12 triliun.
Di mana, kerugian perseroan ini meningkat sangat besar dibandingkan pada tahun 2022 yang mencatat rugi Rp 59,59 miliar.
Kerugian WIKA ini jauh lebih besar dibandingkan kerugian yang juga dialami BUMN karya lainnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang pada 2023 mencatat rugi Rp 3,77 triliun.
Tak berhenti sampai di situ, pada 2024, WIKA juga mencatat rugi Rp 2,33 triliun.
Whoosh
kereta cepat
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC)
PT Kereta Api Indonesia (Persero)
PT WIKA
mega proyek
Bupati Pati Sudewo Dilempari Sandal dan Air Mineral saat Temui Pendemo, Naik Kendaraan Berlapis Baja |
![]() |
---|
Jalur Masuk Kabupaten Pati dari Kudus Dijaga Ketat Polisi |
![]() |
---|
Profil Sudewo dan Alasan Gerindra Mengusungnya di Pilkada Pati: Kini Dituntut Mundur Warganya |
![]() |
---|
Kisah Sukses Z-Corner Baznas Banyumas, Bikin Omzet UMKM Binaan Tembus Jutaan Rupiah Sehari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.