Berita Nasional

Beredar Kabar Kapolri Listyo Sigit Bakal Diganti, Dua Nama Menguat

Mengenai pendidikan, Komjen Pol Dedi Prasetyo merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990.

Editor: Rustam Aji
ist/dok polda jateng
PIMPIN APEL PASUKAN - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin apel pasukan dalam pengamanan Operasi Ketupat pada mudik Lebaran 2025. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Entah siapa yang awal kali menghembuskan, namun saat ini santer beredar kabar Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo bakal diganti.

Pasca adanya demo akhir Agustus 2025 lalu, desakan untuk dilakukan pergantian Kapolri telah dilayangkan berbagai pihak, mulai pengamat hingga mahasiswa.

Hal itu tak lepas dari insiden tertabraknya pengemudi ojok online, Affan Kurniawan, oleh anggota Brimob.

Mereka beranggapan bahwa Jenderal Listyo juga dinilai gagal mengamankan unjuk rasa di akhir Agustus-awal September di Jakarta dan sejumlah daerah yang menewaskan setidaknya 10 orang.

Sementara itu, informasi yang beredar di kalangan awak media menyebut ada dua nama perwira tinggi yang dikirim Istana ke parlemen.

Keduanya berpangkat komjen, dan satu di antaranya baru naik pangkat bintang tiga.

Sejumlah nama, yang berpangkat Komjen, seperti Komjen Suyudi hingga Komjen Dedi Prasetyo.

Bahkan, kabarnya Presiden Prabowo Subianto telah mengirim surat ke DPR RI terkait pergantian Kapolri  Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Namun, sejauh ini Tribunnews.com telah meminta tanggapan DPR terkait Supres pergantian Kapolri tersebut tetapi belum ada yang merespons.

Baca juga: Jokowi Terkekeh Ijazah Gibran Dipersoalkan: Nanti Sekolah Jan Ethes Dimasalahkan Juga

Di sisi lain, info di kalangan wartawan menyebut, diperkirakan akhir pekan atau awal pekan depan bakal ada pengumuman dari Istana terkait isu Polri ini. 

Nama lain yang diprediksi masuk bursa calon Kapolri adalah Komjen Dedi Prasetyo.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo membantah kabar yang menyebutkan kematian ratusan penonton dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, karena gas air mata.
Komjen Dedi Prasetya saat menjabat Kadiv Humas Polri. (SURYA)

Pada Surat Telegram Nomor: ST/1764/VIII/KEP./2025, tanggal 5 Agustus 2025, Komjen Dedi Prasetyo ditunjuk sebagai Wakil Kepala Kepolisian Negara RI (Wakapolri) oleh Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo

Dedi menggantikan Ahmad Dofiri yang pensiun pada akhir Juni lalu. 

Komjen Dedi Prasetyo merupakan perwira tinggi Polri yang lahir pada 26 Juli 1968 di Magetan, Jawa Timur. 

Dia  menyelesaikan pendidikan sebagai perwira tinggi Polri pada Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) pada 1990. 

Dedi mengawali karier profesional sebagai Kepala Urusan Pembinaan Operasional Satuan Reserse Kriminal (Kaurbinopsnal Satreskrim) Polres Lamongan, Jawa Timur.

Pada 2019, Dedi diberi tugas sebagai Kepala Biro Perawatan Personel Staf Sumber Daya Manusia Polri.

Setahun setelah itu, Dedi kembali ditugaskan ke wilayah menjadi Kapolda Kalimantan Tengah. 

 Dedi lalu kembali ditarik ke Mabes Polri dan menjabat sebagai Kadiv Humas Polri sejak 2021. 

Kemudian, Dedi dipercaya sebagai Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia pada 26 Februari 2023-11 November 2024.

Menanggapi desakan mundur Kapolri, Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto menyebut, Reformasi Polri harus dipahami sebagai sebuah proses, bukan tujuan.

ISESS merupakan lembaga kajian independen yang fokus pada isu-isu keamanan dan strategi, terutama yang berkaitan dengan pertahanan, militer, dan kebijakan publik di Indonesia.

"Jadi, kalau pembentukan Tim Reformasi Polri hanya untuk mempercepat pergantian Kapolri tanpa menyentuh problem yang lebih substansial tentang organisasi Polri, hal itu tak lebih dari angin surga," kata Bambang kepada Tribunnews.com, Jumat (12/9/2025).

Menurutnya, tindakan represif kepolisian dalam penanganan aksi unjuk rasa, tidak akan pernah bisa diselesaikan hanya oleh satuan di internal.

Bambang menyebut pergantian Kapolri saat ini pada dasarnya hanya persoalan hak prerogatif Presiden.

Baca juga: Rizky Setyaningsih, Anak Buruh Harian Lulus Cumlaude sebagai Wisudawan Terbaik FH Unsoed

 Tak memerlukan legitimasi dengan pembentukan tim independent maupun tim reformasi Polri.

"Tetapi bila menginginkan perbaikan pada institusi Polri, ada hal-hal yang lebih substantif dan mendasar. Dimulai dari mengubah struktur dan sistem tata kelola kepolian dengan melakukan revisi UU Polri," ungkapnya. 

Kini beredar dua nama calon pengganti Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Pangkat tertinggi di kepolisian adalah Jenderal atau bintang 4.

Selangkah lagi, perwira polisi pangkat bintang 3 bisa jadi bintang 4.

Bintang 4 hanya dipegang Kapolri.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews, Dedi Prasetyo resmi menjabat sebagai Wakapolri pada 16 Agustus 2025.

Pria kelahiran Magetan, Jawa Timur pada 26 Juli 1968 itu menggantikan posisi Komjen Pol Ahmad Dofiri yang telah pensiun.

Dedi Prasetyo saat ini menyandang pangkat Komisaris Jenderal Polisi.

Komisaris Jenderal Polisi adalah pangkat perwira tinggi di Kepolisian Republik Indonesia, setara dengan Letnan Jenderal, Laksamana Madya, dan Marsekal Madya pada Kepangkatan Militer Indonesia.

Tanda kepangkatan yang dipakai adalah tiga bintang.

Dalam lingkungan Polri, Komjen Pol menduduki jabatan Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Inspektur Pengawasan Umum, Astamaops, Astamarena, Kepala Badan Reserse Kriminal, dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan.

Mengenai pendidikan, Komjen Pol Dedi Prasetyo merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990.

Selain itu, ia tercatat pernah menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian tahun 1999 dan SESPIM tahun 2005.

Sementara itu, satu nama lagi yang kuat menggantikan posisi Listyo Sigit adalah Komjen Syahardiantono.

Dia merupakan Kabareskrim Polri menggantikan Komjen Wahyu Widada.

Syahardiantono lahir di Blora, Jawa Tengah pada 2 Februari 1970. Dia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991.

Baca juga: Soal Kasus Ijazah Jokowi, Dua alumni UGM Ajukan Gugatan Citizen Law Suite

Syahar juga teman seangkatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Pada tahun 2010, Syahar pernah menjadi Kapolres Pasuruan.

Satu tahun kemudian, dia diangkat menjadi Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus (Wadirreskrimsus) Polda Jawa Timur.

Kemudian pada 2012, Syahar sempat ditarik ke Mabes Polri untuk menjadi Kasubdit VI Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim.

Pada 2014, Syahar ditunjuk menjadi Dirreskrimsus Polda Kepulauan Riau.

Selanjutnya, Syahar menduduki posisi Widyaiswara Muda Sespimmen Sespim Lemdikpol Polri pada 2016.

Dua tahun setelahnya, Syahardiantono ditunjuk sebagai juru bicara Polri.

Syahar mendapat posisi Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri.

Pada tahun 2019, Syahar menjadi jenderal bintang 1 atau Brigjen.

Syahar ditunjuk sebagai Kepala Biro Pengelolaan Informasi dan Data (PID) Divisi Humas Polri.

Kemudian pada 2020, Syahardiantono menduduki jabatan Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim.

Pada 2022, ia ditunjuk menjadi Kadiv Propam Polri untuk menggantikan Ferdy Sambo.

Setelah itu, ia menempati posisi Kabaintelkam Polri pada 2024.

Kini lewat keputusan mutasi Agustus 2025, Komjen Syahardiantono ditunjuk sebagai Kabareskrim Polri menggantikan Komjen Wahyu Widada.

Riwayat jabatan Komjen Syahardiantono:

-Kasat II Ditreskrim Polda Jatim (2005)

-Kapolres Kota Pasuruan Polwil Malang Polda Jatim (2008)

-Kapolres Pasuruan (2010)

-Wadirreskrimsus Polda Jatim (2011)

-Kasubdit VI Dittipideksus Bareskrim Polri (2012)

-Dirreskrimsus Polda Kepri (2014)

-Widyaiswara Muda Sespimmen Sespim Lemdikpol Polri (2016)

-Analis Kebijakan Madya Bidang Sespimmen Sespim Lemdikpol Polri (2017)

-Kabagpenum Divhumas Polri (2018)

-Karo PID Divhumas Polri (2019)

-Dirtipidter Bareskrim Polri (2020)

-Wakabareskrim Polri (2021)

-Kadiv Propam Polri (2022)

-Kabaintelkam Polri (2024). (tribuntimur/TRIBUN-MEDAN.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved