Berita Wonosobo
Identitas Kopi Wonosobo Mulai Diperkuat di Pasar Regional tanpa Mengubah Ciri Khas Produsen Lokal
Selama ini beberapa kopi dari Wonosobo banyak tersalurkan ke pasar Temanggung, sehingga identitas Kopi Wonosobo kurang terekspos
Penulis: Imah Masitoh | Editor: Rustam Aji
Ia menekankan, tujuan pemerintah bukan menyaingi usaha lokal, tapi memberikan fasilitas dan standarisasi kemasan.
Selain itu, sistem pengelolaan produk tetap menjaga karakter masing-masing kopi. Satu orang penanggung jawab ditunjuk untuk memastikan setiap proses sesuai standar.
Dengan begitu, meskipun semua kopi berasal dari Gunung Bismo, tiap produk tetap memiliki rasa, kemasan, dan karakter yang berbeda namun dengan identitas Kopi Wonosobo.
Langkah ini melibatkan komunikasi dengan berbagai desa penghasil kopi, termasuk Slukatan, Sapuran, dan Bowongso. Nuryanto menegaskan, fokusnya adalah penguatan identitas, bukan branding ulang.
“Kita penguatannya identitas saja, bukan rebranding, karena mereka sudah punya branding masing-masing,” ujarnya.
Dalam prosesnya, rumah kemasan akan menjadi pusat desain dan standarisasi kemasan, meski fasilitas alat seperti standing pouch masih terbatas.
Nuryanto menegaskan bahwa pendekatan dilakukan dari bawah, melibatkan individu tanpa memaksakan lembaga tertentu.
“Gerakan kita jangan sampai ikut-ikutan ngerusuhi usaha orang, itu tidak bagus terutama secara ekonomi,” ujar Nuryanto.
Ia menambahkan bahwa kebijakan penjualan kopi lokal tetap mengikuti masing-masing produsen. Produk yang berasal dari Slukatan, Bowongso, atau Sapuran memiliki aturan distribusi dan pemasaran sendiri, termasuk di platform digital.
Dengan langkah-langkah ini, Wonosobo berharap identitas kopi lokal dapat diperkuat dan dikenal luas, tanpa kehilangan ciri khas masing-masing wilayah penghasil kopi. (ima)
| Soal Kematian Dosen Muda Untag Semarang, Kerabat Ungkap Fakta: Korban Satu KK dengan AKBP B |
|
|---|
| Gagal Angkat Performa PSIS, Panser Biru Curhat ke Owner Baru PSIS untuk Ganti Jajaran Kepelatihan |
|
|---|
| Dengan Cara Ini, Jateng Bakal Cetak Banyak Dokter Spesialis |
|
|---|
| Sosok Datu Nova Fatmawati Pemilik Baru PSIS Semarang, Ternyata Suaminya Bos Persela Lamongan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/KOPI-WONOSOBO-OKE.jpg)