Berita Solo

Keraton Solo Resmi Punya 2 Raja. Dualisme Pemimpin Pernah Terjadi di Era PB XIII Tahun 2004-2012

Keraton Solo resmi punya dua raja. Dualisme pemimpin di Keraton Solo juga pernah terjadi di era PB XIII tahun 2004-2012.

Penulis: rika ira | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/WORO SETO
DUA RAJA KERATON SOLO - Kolase foto dua raja Keraton Solo yang dinobatkan sebagai PB XIV oleh dua kubu, KGPH Purboyo (kiri) dan KGPH Hangabehi (kanan). 

Keduanya sepakat bersama-sama memimpin keraton Solo dengan pembagian peran.

Tedjowulan bersedia melepas gelar raja dan menyerahkan takhta PB XIII kepada Hangabehi, sang kakak.

Tedjowulan yang kemudian mendapat gelar KGPA, mendapat jabatan sebagai Mahamenteri Keraton Surakarta.

Kedudukan ini diperkuat dengan Surat Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor 430-2933 Tahun 2017 tentang Penetapan Status dan Pengelolaan Keraton Kasunanan Surakarta.

Dikutip dari Kompas.id, SK Kemendagri itu menyatakan, Keraton Surakarta dipimpin Pakubuwono XIII didampingi Mahamenteri Tedjowulan.

Itu sebabnya, saat PB XIII wafat, Tedjowulan mengeklaim sebagai pejabat sementara atau ad interim Keraton Solo sampai ada penobatan raja berikutnya.

Tedjowulan juga menyatakan, pengangkatan KGHP Purboyo dan KGPH Hangabehi sebagai PB XIII sama-sama tidak sah. (Tribunbanyumas.com/Woro Seto, Kompas.id/Andreas Yoga Prasetyo, Litbang Kompas)

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved