Wonosobo

Rp 10 Miliar Digelontorkan di Wonosobo, Bupati Afif: Dulu Petani Berkelahi Rebutan Air

Pemkab Wonosobo & KemenPUPR sosialisasi rehabilitasi 7 jaringan irigasi, Selasa (4/11). Proyek Inpres Rp 10 M ini targetkan kesejahteraan petani.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUN BANYUMAS/ IMAH
SOSIALISASI IRIGASI WONOSOBO. Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat (berdiri) saat Sosialisasi Peningkatan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Utama Kewenangan Daerah di BBWS Serayu Opak (Inpres Tahap III) di Pendopo Bupati, Selasa (4/11/2025). Sebanyak tujuh titik jaringan irigasi di Wonosobo akan direhabilitasi dengan dana Inpres senilai Rp 9-10 miliar. 

Ringkasan Berita:Pemkab Wonosobo & KemenPUPR merehabilitasi 7 jaringan irigasi utama.
 
Program Inpres Tahap III ini di bawah kewenangan BBWS Serayu Opak.
 
Wonosobo dapat alokasi Rp 9-10 miliar dari total paket Rp 61,9 miliar.
 
Bupati Afif sebut irigasi yang baik bisa hentikan konflik rebutan air antar petani.
 
Pekerjaan ditargetkan selesai 31 Desember 2025, petani diimbau bersabar selama proses.

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Petani di Kabupaten Wonosobo bersiap menyambut perbaikan besar-besaran pada tujuh jaringan irigasi utama di wilayah mereka.

Pemerintah pusat, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), menggelontorkan dana belasan miliar Rupiah untuk program ini.

Ini merupakan bagian dari program Instruksi Presiden (Inpres) tahap III yang pelaksanaannya diawali dengan Sosialisasi Peningkatan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Utama Kewenangan Daerah di BBWS Serayu Opak, bertempat di Pendopo Bupati Wonosobo, Selasa (4/11/2025).

Baca juga: Video Siswa SMK Negeri 1 Wonosobo Ciptakan Alat Pengubah Pupuk Cair Jadi Granul 

Cerita Petani Berkelahi

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menyambut program ini dengan penuh syukur. Ia menegaskan bahwa perbaikan irigasi bukan sekadar proyek fisik, tetapi menyangkut hajat hidup dan kesejahteraan petani.

Ia bahkan mengenang masa-masa sulit saat air irigasi masih menjadi sumber konflik di pedesaan.

“Dulu banyak petani rebutan air sampai berkelahi. Sekarang, dengan jaringan irigasi yang diperbaiki, mereka tidak lagi berebut. Air mengalir lancar, sawah bisa panen bersama,” ujar Bupati Afif.

Meski kondisi fiskal daerah terbatas, Afif menyebut komitmen pemerintah untuk rakyat tetap utama. "Negara sedang dalam situasi kesulitan fiskal. Tapi seperti orang tua kepada anaknya, seberat apa pun, kami tetap berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat,” ucapnya.

Baginya, irigasi adalah kunci ekonomi. “Ketika irigasi baik, petani sejahtera. Ketika petani sejahtera, ekonomi Wonosobo bergerak,” tandasnya.

Saluran Tanah Jadi Beton

PPK Irigasi dan Rawa I SNVT PJPA Serayu Opak, Jimmy Charles Roynald Ndun, merinci teknis proyek ini. Program Inpres tahap III ini memiliki nilai kontrak total Rp 61,9 miliar yang tersebar di Jawa Tengah dan DIY.

Kabupaten Wonosobo sendiri mendapat alokasi khusus yang signifikan, yakni sekitar 17 persen atau setara Rp 9-10 miliar.

Dana tersebut akan digunakan untuk merehabilitasi tujuh titik irigasi: DI. Kulon Garung, DI. Kembang Kertek, DI. Karangsari Kalikajar, DI. Kemadu Selomerto, DI. Kudi Kalikajar, DI. Tengah, dan DI. Wunuli.

"Ini merupakan pekerjaan peningkatan, bukan pembangunan baru," jelas Jimmy. Saluran yang semula berupa tanah akan diperkuat menjadi pasangan beton. Tujuannya untuk mengatasi kebocoran dan kerusakan di titik-titik kritis.

Pekerjaan ini ditargetkan selesai pada 31 Desember 2025, dengan masa pelaksanaan super cepat, yakni 63 hari kalender.

Petani Diminta Sabar

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Wonosobo, Nurudin Ardianto, mengakui bahwa proses ini akan ada dampaknya. Ia meminta pengertian para petani karena aktivitas pertanian dipastikan akan sedikit terganggu.

“Selama pekerjaan berlangsung, masyarakat pengguna air diminta bersabar. Setelah selesai, infrastruktur akan beroperasi lebih baik dari sebelumnya,” katanya.

Jimmy Charles juga menambahkan, akan ada mobilisasi alat berat dan material di sekitar lokasi. Untuk itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemdes, koramil, dan polsek agar semua berjalan tertib.

Nurudin berharap, setelah proyek ini rampung, masyarakat bisa ikut berperan aktif. “Kita berharap masyarakat ikut menjaga dan mengelola jaringan irigasi agar manfaatnya berkelanjutan,” imbuhnya.

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved