Berita Semarang

44 SD di Kota Semarang Terdampak Banjir, KBM Terganggu

Berdasarkan data terbaru dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, tercatat 44 SD yang tergenang air di beberapa kecamatan.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Rustam Aji
Ist/BPBD Kota Semarang
BELUM SURUT - Kondisi banjir di SD N Sembungharjo 02, Selasa (28/10/2025). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Sedikitnya 44 Sekolah Dasar (SD) di Kota Semarang terdampak banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Semarang sejak Selasa (28/10).

Hal itu disampaikan pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Selasa (28/10/2025).

Menurut Kepala Bidang Pembinaan SD Disdik Kota Semarang, Aji Nur Setiawan, sekolah yang terdampak banjir tersebar di beberapa kecamatan, antara lain Kecamatan Genuk sebanyak 8 SD; Kecamatan Pedurungan 12 SD; Kecamatan Gayamsari 15 SD; dan Kecamatan Semarang Barat 1 SD, dan Kecamatan Semarang Timur 8 SD.

Terkait pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) hari ini menyesuaikan kondisi masing-masing sekolah.

"Ini kan situasional ya. Tergantung sekolahnya. Jadi kalau yang tidak tergenang banjir, pembelajaran tetap seperti biasa. Nah kalau yang tergenang itu, ada beberapa anak itu yang sudah terlanjur sampai sekolah. Akan tetapi karena memang airnya menggenang sampai ruangan kelas, mereka kemudian diminta untuk pulang dan pembelajarannya dilanjut daring," terang Aji dihubungi Tribun Jateng, Selasa (28/10/2025).

Untuk pelaksanaan pembelajaran esok hari, lanjut Aji, Disdik akan menyesuaikan dengan kondisi cuaca dan situasi di lapangan.

"Kalau untuk besok kita melihat cuaca lagi. Seandainya besok masih tetap tergenang, kami minta anak-anak tidak usah masuk ke sekolah dulu. Pembelajarannya lewat daring," jelas Aji.

Baca juga: Bea Cukai dan BP3MI Berkolaborasi Cegah Eksploitasi Tenaga Kerja Luar Negeri

Aji menambahkan, keputusan terkait kegiatan belajar akan dikembalikan kepada masing-masing sekolah dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan sekitar.

"Karena ada pertimbangan sebenarnya pembelajaran itu lebih efektif kalau tatap muka, anak-anak ke sekolah, asalkan kondisinya memungkinkan. Nah, kalau tidak memungkinkan kan harus ditempuh langkah-langkah antisipasi," ungkapnya.

Menurutnya, saat ini yang menjadi prioritas utama adalah keselamatan dan kenyamanan peserta didik maupun guru.

"Intinya lihat situasi besok pagi. Semoga saja hujannya tidak sederas tadi," imbuhnya. (idy)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved