Berita Jateng

Jalan Pantura Kaligawe Semarang Lumpuh akibat Banjir, Jalur Alternatif Onggorawe Penuh Genangan

Hujan deras membuat Jalan Pantura Kaligawe Semarang lumpuh terendam banjir. Sayangnya, jalur alternatif Oggorawe Demak juga tergenang air.

Penulis: faisal affan | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/FAISAL AFFAN
JALUR ALTERNATIF - Pengendara melintasi genangan air di jalur alternatif Onggorawe-Mranggen Demak, Kamis (23/10/2025). Jalan alternatif ini menjadi pilihan pengendara setelah Jalan Pantura Kaligawe lumpuh akibat banjir. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, DEMAK – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Semarang dan Demak tak hanya melumpuhkan Jalan Pantura Kaligawe tetapi juga menggenangi jalur alternatif.

Pengguna jalan alternatif Onggorawe-Mranggen harus menerobos genangan guna menghindari banjir Kaligawe.

Genangan di jalur Onggorawe–Mranggen terjadi akibat limpasan sungai dekat jalan tersebut.

Jamal, warga setempat mengatakan, banjir di jalur alternatif tersebut terjadi pada Rabu (22/10/2025) sore.

"Hujan deras dengan durasi lama membuat air sungai meluap dan masuk ke jalan."

"Semalam, airnya cukup tinggi hingga masuk ke rumah warga," ujarnya, Kamis (23/10/2025).

Baca juga: Jalan Pantura Kaligawe Semarang Masih Banjir, Lalu Lintas Tersendat. BPBD Siapkan Perahu Karet

Ia menambahkan, kondisi sungai yang dangkal memperparah banjir.

"Sungainya memang sudah dangkal. Jadi kalau hujan deras sebentar saja pasti langsung meluap."

"Jarang dikeruk," tambahnya.

Pantauan di lokasi, Kamis, genangan air di jalur alternatif Onggorawe–Mranggen terlihat mulai dari perempatan Waru hingga ke arah utara. 

Selain tergenang air, jalur ini juga banyak mengalami kerusakan dengan lubang-lubang besar yang membahayakan pengendara, terutama pengguna sepeda motor.

Jalan Diponegoro Wonosalam Macet

Sementara itu, jalur alternatif melalui Jalan Diponegoro Wonosalam yang menghubungkan wilayah Kalikondang dan Grogol, juga terpantau padat. 

Banyak kendaraan roda empat dan sejenisnya yang memilih jalur tersebut untuk menghindari banjir di Jalan Pantura.

Kondisi ini menyebabkan penumpukan kendaraan cukup panjang dari kawasan TF Jogoloyo hingga ke Pasar Wonosalam.

Dari pantauan CCTV Dinas Perhubungan Kabupaten Demak, arus lalu lintas di Jalan Pantura Sayung, tepatnya di Desa Sriwulan (perbatasan Demak–Semarang), tampak tersendat. 

Baca juga: Jalan Pantura Demak di Sayung Macet Parah, Banjir Bikin Bus dan Truk Tak Lancar Melintas

Kedalaman air di wilayah perbatasan tersebut mencapai sekitar 40 sentimeter. 

Sementara, di kawasan Terboyo, ketinggian air mencapai 60 sentimeter.

Banjir juga melanda wilayah Desa Ploso, Kecamatan Karangtengah, yang merupakan jalur alternatif warga menuju kecamatan lain. 

Ketinggian air bervariasi, antara 10 hingga 40 sentimeter, sehingga menghambat arus lalu lintas menuju Kecamatan Wonosalam, Karangtengah, dan Guntur.

Camat Karangtengah, Maftukhah Kurniawati bersama perangkat desa, petugas kepolisian, dan relawan turun langsung ke lokasi untuk membantu pengguna jalan dan warga terdampak. 

Ia mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi banjir dan berhati-hati saat melintas di daerah tergenang.

"Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keamanan warga dan kelancaran arus lalu lintas."

"Pengendara diimbau berhati-hati saat melewati jalur banjir," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved