Viral Wonosobo

Viral, Penari Ndolalak Tampil di Acara Pengajian Maulid Nabi di Wonosobo. Panitia Klarifikasi

Penampilan penari Ndolalak di panggung bertuliskan pengajian Maulid Nabi di Mutisari Wonosobo viral. Panitia pun memberi klarifikasi.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: rika irawati
Tiktok @GARENK TJR
VIRAL - Aksi penari perempuan membawakan tarian tradisional Ndolalak di atas panggung dalam sebuah acara pengajian peringatan Maulid Nabi di Wonosobo, Jawa Tengah, viral di media sosial. Panitia memberi klarifikasi. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Suguhan tari Ndolalak dari sekelompok penari permpuan di atas panggung dalam sebuah acara di Wonosobo, viral di media sosial.

Pasalnya, tari yang identik dengan penari berpakaian dan menyajikan gerakan sedikit vulgar itu ditampilkan dalam acara keagamaan.

Dalam banner yang menjadi latar panggung tertulis "Pengajian Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW".

Para pengguna media sosial pun mengira pertunjukan Ndolalak tersebut merupakan bagian dari acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. 

Baca juga: Sempat Tertutup Longsor, Lalu Lintas Jalan Krakal-Igirmranak Wonosobo Kini Sudah Normal

Menanggapi viralnya video tersebut, pihak panitia kegiatan memberikan klarifikasi.

Soli, selaku panitia acara, membenarkan bahwa lokasi video berada di Desa Mutisari, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo.

Namun, menurut Soli, pertunjukan Ndolalak tersebut tidak ada kaitannya dengan pengajian Maulid Nabi

Ia menjelaskan bahwa pengajian telah dilaksanakan pada pagi hari, sementara pertunjukan berlangsung pada malam hari.

Dia mengakui, panitia melakukan kesalahan karena lupa menurunkan banner setelah acara pengajian selesai.

"Itu memang lupa, banner tidak dilepas setelah acara, pengajian dilakukan pagi hari," ujar Soli saat dihubungi, Jumat (26/9/2025).

Ia menegaskan bahwa pertunjukan seni dilakukan dalam rangka hiburan masyarakat dan tidak berkaitan langsung dengan acara keagamaan yang sebelumnya digelar di tempat yang sama.

Video Minta Maaf

Sebagai bentuk pertanggungjawaban, panitia telah membuat video klarifikasi resmi yang disebarluaskan untuk merespons viralnya video tersebut di media sosial. 

Dalam video, perwakilan panitia menjelaskan bahwa pentas seni yang berlangsung merupakan bagian dari tradisi tahunan masyarakat setempat.

"Sudah menjadi tradisi di wilayah kami bahwa setiap acara pengajian selalu dilanjutkan dengan Merti Dusun dan juga pagelaran seni budaya lokal," ujar perwakilan panitia dalam video klarifikasi.

Namun, mereka mengakui adanya kelalaian dalam penataan panggung seusai acara keagamaan selesai. 

"Kesalahan kami adalah lupa melepas banner pengajian setelah acara pada siang hari," lanjutnya.

Baca juga: Cerita Bulan Pertama SRMA 35 Wonosobo: UKS Penuh di Awal Kini Siswa Mulai Betah dan Stabil

Panitia juga menegaskan bahwa tidak ada unsur kesengajaan dalam insiden tersebut. 

"Kami tidak ada maksud ataupun tujuan untuk melecehkan atau menistakan agama," ucapnya.

Menanggapi keberadaan aparat keamanan dalam acara tersebut, panitia menjelaskan bahwa kehadiran TNI dan Polri memang diminta secara resmi untuk mengamankan kegiatan Merti Dusun, bukan untuk tujuan lain.

Sebagai penutup, panitia menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada berbagai pihak.

"Kami, atas nama masyarakat Dusun Maron, Desa Mutisari, dan juga panitia, memohon maaf yang sebesar-besarnya, khususnya kepada Bupati Wonosobo, Dandim Wonosobo, Kapolres Wonosobo, Camat Watumalang, Danramil Watumalang, Kapolsek Watumalang, serta masyarakat seluruh Indonesia," katanya.

Panitia berharap, klarifikasi dan permintaan maaf ini dapat diterima dan menjadi pembelajaran agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved