Berita Jateng
Gerindra Tolak Copot Anggotanya dari Pansus Hak Angket DPRD Pati, Bantah Berpihak ke Sudewo
Usai beraudiensi dengan pengunjuk rasa, Ketua DPC Gerindra Pati, Hardi, mengatakan menyanggupi tuntutan massa
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, PATI - Anggota Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD Pati dari Fraksi Gerindra, Irianto Budi Utomo, tidak jadi dicopot dan diganti.
Partai Gerindra menilai tidak ada unsur yang menjadi dasar pertimbangan kuat untuk mengganti Irianto.
Sebelumnya, usulan untuk mengganti Irianto datang dari Masyarakat Pati Bersatu, saat mereka menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Pati, Jumat (19/9/2025).
Salah satu tuntutan mereka adalah mencopot Irianto Budi Utomo dari keanggotaan Pansus dan menggantinya dengan orang lain.
Alasannya, mereka menyebut Irianto terindikasi "masuk angin" dan memihak Bupati Pati Sudewo.
Usai beraudiensi dengan pengunjuk rasa, Ketua DPC Gerindra Pati, Hardi, mengatakan menyanggupi tuntutan massa. Termasuk tuntutan untuk mengganti Irianto.
Namun, usai dilakukan pembahasan dan kajian di internal partai, keputusan akhirnya berbeda.
Juru Bicara DPC Partai Gerindra Pati, Muhammad Ali Gufroni, menegaskan bahwa dugaan bahwa Irianto "masuk angin" tersebut tidak terbukti.
“Pada intinya, berdasarkan rapat yang dihadiri ketua, dewan penasihat, dan unsur-unsur partai, setelah kami kaji bersama, kami tidak bisa mengabulkan (tuntutan pengunjuk rasa untuk mengganti Irianto),” kata dia.
Salah satu alasan Gerindra untuk tetap mempertahankan Irianto ialah, yang bersangkutan tidak pernah mangkir dalam agenda rapat Pansus.
“Daftar presensi Pak Irianto itu penuh. Sedangkan anggota Pansus lain itu banyak yang pernah tidak hadir (pernah absen). Itu bisa dicek di Sekretariat DPRD,” jelas Ali.
Alasan selanjutnya, tudingan bahwa Irianto tidak netral atau "masuk angin" dinilai tidak jelas alasannya.
"Penggantian Pak Irianto itu karena apa? Masuk anginnya karena apa?” tanya dia.
Menurut dia, ketika proses rapat Pansus, selama ini tidak ada kalimat dari Irianto yang mengarah ke ketidaknetralan.
“Melihat dan menyimak proses persidangan, tidak ada kalimat Pak Irianto yang sifatnya menggembosi, tidak ada,” tegas Ali.
Dia menegaskan, pihaknya tetap menghormati setiap usulan ataupun masukan. Namun demikian, agar bisa bersikap adil, pihaknya tetap perlu mengecek kembali kebenaran tuntutan atau tuduhan tertentu sesuai aturan.
"Dalam hal penggantian (anggota Pansus), kami tidak bisa serta-merta mengganti sesuai tuntutan masyarakat. Kami harus profesional. Harus check and recheck. Ternyata kinerja Pak Irianto sudah full. Kalau dilihat data presensinya, itu masuk semua. Memang pernah izin keluar ke kamar kecil agak lama, tapi masih wajar,” kata dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.