Brebes
GERAM 18 TAHUN Jalan Rusak, Emak-emak di Brebes Rela Jual Entok Demi Tambal Jalan Sendiri
Warga mengaku sudah bosan dengan janji-janji pemerintah daerah yang tak kunjung terealisasi untuk perbaikan jalan.
Penulis: Wahyu Nur Kholik | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNBANYUMAS.COM, BREBES - Puncak kekesalan warga Desa Tembongraja, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, tak terbendung lagi.
Setelah 18 tahun hidup dengan kondisi jalan rusak parah, warga yang mayoritas adalah emak-emak akhirnya turun tangan memperbaiki jalan mereka sendiri, Minggu (21/9/2025).
Aksi gotong royong ini merupakan bentuk protes warga terhadap Pemerintah Kabupaten Brebes yang dinilai hanya memberikan janji-janji palsu.
Bahkan, sebagian warga rela menjual hewan ternaknya demi membeli material perbaikan.
Baca juga: Bupati Ungkap Fakta Pahit, Duit Rp 122 Miliar Cuma Cukup Buat 10 Persen Jalan Rusak Purbalingga
Rela Jual Ternak
Di bawah terik matahari, puluhan emak-emak tampak bersemangat mengangkut batu dan menatanya di jalanan yang berlubang.
Aksi ini murni didanai secara swadaya, baik dari iuran warga maupun penggalangan dana di lokasi.
"Perbaikan ini swadaya. Ada yang jual entok, ada yang jual bebek. Kami mengerahkan semua masyarakat untuk berpartisipasi menunjukkan sikap moral kami kepada pemerintah," kata Eko Sucarko, salah seorang warga.
Ia menegaskan, selama ini warga selalu patuh membayar pajak, sehingga merasa ironis ketika hak mereka untuk mendapatkan infrastruktur yang layak diabaikan selama belasan tahun.
18 Tahun Rusak
Warga mengaku sudah lelah dengan kondisi jalan kabupaten ruas Salem-Tembongraja yang hancur.
Selain menghambat ekonomi, jalan tersebut juga sering menyebabkan kecelakaan, terutama bagi anak-anak sekolah.
"Dari saya kecil sampai sekarang belum diperhatikan. Kami merasa dikucilkan," ujar Farida, perwakilan emak-emak.
Janji Tak Ditepati
Kepala Desa Tembongraja, Abdul Kholik, membenarkan bahwa jalan tersebut sebenarnya sudah dianggarkan untuk pemeliharaan senilai Rp500 juta tahun ini.
Namun, realisasinya terus ditunda.
"Kemarin katanya mau dibetulkan setelah Lebaran bulan April. Tanya lagi katanya bulan delapan. Sampai sekarang bulan sembilan belum diperbaiki. Akhirnya warga kesal," ungkap Kholik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.