Berita Jateng
Ricuh Demo di Mapolda Jateng Semarang, Polda Kembali Tangkap 40 Demonstran
Polisi kembali melakukan penangkapan besar-besaran terhadap 40 orang massa aksi yang menggeruduk Mapolda
Penulis: iwan Arifianto | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Polisi kembali melakukan penangkapan besar-besaran terhadap 40 orang massa aksi yang menggeruduk Mapolda Jawa Tengah, Kota Semarang, Sabtu (30/8/2025) dini hari.
Mereka awalnya mendatangi Mapolda Jateng untuk menuntut pembebasan puluhan temannya yang ditangkap polisi saat aksi solidaritas untuk kematian Affan Kurniawan seorang ojek online.
Namun, kedatangan mereka yang awalnya tidak ada gesekan dengan polisi berujung ricuh.
"Kami tangkap 40 orang lagi karena melakukan tindakan anarkis di depan Mapolda Jateng antara pukul 01.30-03.30 WIB," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto, Sabtu (30/8/2025) siang.
Polisi sebelumnya menangkap sebanyak 56 orang. Rinciannya, sebanyak 45 orang ditangkap anggota Polda Jateng. Sisanya, 11 orang ditangkap anggota Polrestabes Semarang.
Menurut Artanto, mereka semua telah dilepaskan tadi pagi. "Sudah dilepaskan tadi pagi. Dikembalikan ke keluarganya. Namun, kami tangkap lagi tapi orang yang berbeda," terangnya.
Baca juga: Pengakuan Anggota DPRD Banyumas Soal Penghasilan Fantastis, Dalih Buat Ngopeni Tim dan Iuran Partai
Menurut Artanto, sebanyak 40 orang yang ditangkap dituding melakukan tindakan anarkis.
Mereka sebelumnya melakukan provokasi dengan menggeber motor di depan Mapolda Jateng.
Artanto mengklaim, massa yang berjumlah hampir 100 orang itu hendak merangsek masuk tetapi tak diperbolehkan petugas.
Orang yang boleh masuk hanya sebanyak tujuh orang sebagai perwakilan kuasa hukum.
"Mereka datang ramai-ramai untuk jemput teman-teman mereka yang ditangkap. Namun, ada provokasi teriak-teriak, lempar-lempar sampai situasi tidak kondusif akhirnya kita dorong untuk bubar," paparnya.
Kondisi terkini para aksi massa susulan itu sudah ada yang dibebaskan satu orang pada pagi tadi. Sementara sisanya masih dilakukan pemeriksaan intensif. "Iya, dari 40 orang itu, 1 orang sudah dibebaskan," ungkap Artanto.
Ia melanjutkan, sebanyak 39 orang lainnya masih dilakukan pemeriksaan. Pihaknya juga melakukan tes urine terhadap 36 orang yang dicurigai.
"Ada 1 orang teridentifikasi psikotropika," jelas Artanto tanpa menyebut rinci jenis obat yang dikonsumsi.
Sementara sisanya tidak dilakukan tes tersebut. "Tes urine hanya 36 orang. Sisanya 4 di antaranya 1 orang sudah dipulangkan karena sudah tidak cukup bukti," beber Artanto.
Ia menambahkan, perlakuan terhadap para demonstran yang ditangkap tersebut akan sama pada penangkap para demonstran sebelumnya.
"Kami data, pembinaan, apabila memenuhi unsur perkara maka diproses," ujarnya.
Terpisah, Anggota Tim Solidaritas untuk Demokrasi, Fajar Muhammad Andhika membenarkan, para demonstran yang ditangkap polisi pada aksi sebelumnya telah dibebaskan. Namun, pihaknya mendapatkan informasi ada penangkapan kembali. "Ya kami masih melakukan pendataan terlebih dahulu, kami akan upayakan bantuan hukum," terangnya.
Geruduk Polda Jateng
Ratusan massa aksi kembali menggeruduk Markas Polda Jawa Tengah pada Sabtu (30/8/2025) pukul 00.30 WIB.
Massa aksi tersebut terdiri dari mahasiswa, pelajar dan ojek online.
Mereka mendatangi Polda Jateng untuk menuntut sebanyak 54 demonstran yang ditangkap.
Mulanya, mereka mendatangi Polda Jateng tanpa ada gesekan.
Bahkan, beberapa peserta aksi berbincang dengan polisi di pintu masuk Polda Jateng.
Namun, secara tiba-tiba kondisi memanas.
Selepas ada massa susulan yang terus memadati Mapolda Jateng.
Kericuhan akhirnya pecah antara polisi dan massa aksi.
Baca juga: Waduh! Susu Kedelai MBG di Ngawen Blora Tidak Layak Konsumsi
Para demonstran melempari polisi dengan sejumlah benda seperti batu dan kembang api.
Lemparan massa aksi tersebut langsung dibalas oleh beberapa kali tembakan gas air mata.
Para demonstran sempat mundur mendapatkan tembakan gas air mata.
Namun, mereka kembali menyerang ke polisi.
"Mundur kalian," jelas petugas kepolisian.
Para demonstran sempat mundur ke arah Simpang Lima.
Kondisi itu lantas dimanfaatkan oleh polisi untuk terus menekan demonstran.
Mereka akhirnya memilih mundur dari Mapolda Jateng pada pukul 01.50 WIB.
Pantauan Tribun di lapangan, polisi melakukan penyisiran ke sejumlah titik selepas kejadian tersebut. Beberapa jalan yang disisir polisi meliputi jalan Veteran, Pleburan dan Sriwijaya.
(Iwn)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.