Berita Banyumas
Aset Moro Purwokerto Dijual Murah tapi Kenapa Belum Laku?
Kurator PT Bamas Satria Perkasa (BSP), Aan Rohaeni menyebut aset seluas 2,5 hektar di tengah Kota Purwokerto itu sebagai 'aset paling seksi' saat ini.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Rustam Aji
Ringkasan Berita:
- Kurator PT Bamas Satria Perkasa (BSP), Aan Rohaeni menyebut aset seluas 2,5 hektar di tengah Kota Purwokerto itu sebagai 'aset paling seksi' saat ini.H
- Hampir seluruh investor melihat harga aset Moro sangat murah.
- Bahkan pengusaha lokal pun menganggap statusnya murah, namun masih mempertimbangkan arah bisnis ke depannya.
- Jadi ini terkait visi bisnis, bagaimana konglomerasi menangkap peluang.
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Meski aset eks Tanah Moro menjadi primadona investor baik lokal maupun nasional, namun hingga kini belum ada yang berminat membelinya.
Padahal, kata Kurator PT Bamas Satria Perkasa (BSP), Aan Rohaeni, aset seluas 2,5 hektar di tengah Kota Purwokerto itu sebagai 'aset paling seksi' saat ini.
"Yang paling seksi sekarang aset di Purwokerto adalah eks tanah Moro," ujar Aan, Senin (24/11/2025).
Apalagi, Aan menyebut, hampir seluruh investor melihat harga aset Moro sangat murah.
Sayangnya mereka masih mempertimbangkan arah bisnis ke depannya.
"Ada (investor lokal) yang bilang 'Murah ya mba, tapi saya beli buat apa'. Jadi ini terkait visi bisnis. Makanya yang ke depan ini adalah konglomerasi nasional, karena ini terkait pula dengan bisnis besar," tegasnya.
Menurut Aan, membeli aset Moro bukan sekadar membeli lahannya.
Tapi investor harus siap menanam modal lanjutan untuk pengembangan.
"Moro itu modalnya bukan cuma belinya, atau beli Moro saja. Tapi bagaimana pengembangan kedepan. Misalkan orang membuat mall, memang ada sejumlah mall yang menjajaki," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (24/11/2025).
Ia menyebut telah ada investor yang melakukan studi pasar, namun meski harga pembelian murah, pengoperasian menjadi pusat perbelanjaan atau rumah sakit membutuhkan modal tambahan sekitar Rp 200 miliar.
Baca juga: Moro Purwokerto Banting Harga, Dua Tahun Dijual Belum Ada Investor yang Deal
"Kalau ditanya apakah pengusaha lokal mampu, jelas mampu. Pengusaha lokal yang duitnya banyak juga ya banyak. Cuma mereka rata-rata misalkan sudah sepuh, visi bisnisnya pengen hidup tenang saja," tambahnya.
Di media sosial sempat berkembang kabar kemungkinan Lippo Group tertarik mengambil alih aset Moro.
Aan menjelaskan Lippo belum pernah bertemu dengan kurator.
"Namun demikian kemungkinan besar kongsian rencananya mungkin Lippo dengan Daging Nusantara mas Dimas. Karena dia punya ikatan emosional dengan Banyumas. Kalau tercetus ingin beli, ada niatan ingin beli," jelasnya.
Selain nama tersebut, pengusaha lokal seperti Wastam dan Dimas juga telah berkomunikasi dengan kurator.
Aan menegaskan tidak ada prioritas khusus bagi calon pembeli mana pun.
"Bagi kami kurator tidak ada namanya anak emas. Siapapun yang deal duluan harga dan lain-lain kita prioritaskan," katanya.
Aan juga menepis isu mengenai sengketa atau ketidakpastian kepemilikan lahan Moro yang ramai di media sosial.
"Isu muncul di sosmed itu bukan tanah milik, itu menyesatkan. Saya clearkan bahwa itu menyesatkan. Bahwa Moro itu tidak ada isu tanah. Terkait kepemilikan tanah itu clear, silakan cek sendiri ke BPN, bahwa ini adalah pemilik. Cuma kenapa HGB? Karena pemiliknya badan hukum," paparnya.
Menurutnya, membeli aset pailit justru menguntungkan karena tidak akan ada sengketa dengan pemilik lama.
Baca juga: Moro Purwokerto Mulai Direnovasi, Proses Revitalisasi Butuh Sebulan, 20 Desember untuk Jateng Fair
"Transaksinya hanya dengan kurator. Yang melakukan pemberesan adalah kami," katanya.
Calon pembeli Eks-Moro berpotensi ciptakan "Konglomerasi Baru di Purwokerto".
Aan meyakini siapa pun yang jadi membeli eks Tanah Moro akan menciptakan babak baru ekonomi Banyumas.
"Siapapun yang akan beli tanah eks Moro saya yakin ini konglomerasi baru di Purwokerto. Karena visi bisnisnya pasti bukan hanya beli tanah," ujarnya.
Ia menambahkan pemerintah daerah disebut sangat welcome, karena investasi tersebut akan menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan daerah.
Soal harga penawaran, Aan menyampaikan NJOP aset mencapai Rp 205 miliar, harga jual tersebut ditawarkan jauh di bawah NJOP.
"Pokoknya langsung komunikasi dengan kurator. Jangan sampai menyesal keduluan orang," katanya.
Sejauh ini Aan menyebut sudah ada tiga pihak yang menghubungi kurator.
Ia menegaskan tidak ada praktik suap atau permainan dibalik proses penjualan.
"Tidak ada yang namanya uang di bawah meja, semuanya clear. Angkanya clear, tidak ada kongkalikong dengan calon pembeli mana gitu. Kita ingin laku cepat.Moro ini urusan waktu lah, siapa yang duluan," jelasnya.
Pusat perbelanjaan Moro Purwokerto menunjukkan tanda kebangkitan setelah dua tahun tidak beroperasi.
Sebelumnya sempat diberitakan, sejak Senin (17/11/2025), proses pembersihan dan peremajaan dilakukan secara bertahap, diprioritaskan di lantai satu dan dua.
Perbaikan meliputi penataan rumput liar, perbaikan plafon, pembersihan area parkir, dan ruang dalam gedung.
Baca juga: Usai Kalahkan Persiba, Tantangan Jafri Sastra Kini Hindarkan PSIS dari Ancaman Degradasi ke Liga 3
Aan Rohaeni, menyebut revitalisasi berlangsung sekitar satu bulan.
Hingga kini belum ada kesepakatan penjualan, meski penawaran telah turun di bawah NJOP Rp 205 miliar.
Sementara itu, ada penyewa yang mengajukan pemakaian gedung untuk penyelenggaraan Jateng Fair selama 20 Desember 2025 - 20 Maret 2026, sekaligus bersedia menanggung seluruh biaya peremajaan.
Aktivitas pembersihan ini diharapkan menjadi momentum menghidupkan kembali Moro sebagai ikon pusat perbelanjaan terbesar di Purwokerto. (jti)
| Raih Kemenangan Perdana, Kapten PSIS Berterima Kasih ke Suporter. Pelatih Jafri Sastra Beryukur |
|
|---|
| Usai Kalahkan Persiba, Tantangan Jafri Sastra Kini Hindarkan PSIS dari Ancaman Degradasi ke Liga 3 |
|
|---|
| Harga Cabai di Banyumas Masih Tinggi, Belum Ada Tanda Penurunan. Harga Bahan Pokok Lain Stabil |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Banjir Rendam 15 Desa di Kebumen, Jalan dan Permukiman Terendam Hingga 80 Sentimeter |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/moro-mau-hidup-lagi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.