Suara Tangis Bayi Pagi Buta Bikin Geger Warga Karangcegak Banyumas, Tergeletak di Kerangjang Pink

Ringkasan Berita:

• Seorang bayi laki-laki ditemukan tergeletak di keranjang plastik di depan rumah warga Karangcegak Banyumas, Sabtu (15/11/2025).
• Bayi tersebut kini dirawat di Puskesmas Sumbang.
• Polisi masih mengumpulkan bukti dan keterangan untuk memburu pihak yang membuang bayi tersebut.

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Tangis bayi Sabtu (16/11/2025) pagi, sekitar pukul 04.00 WIB, mengagetkan pemilik rumah di Desa Karangcegak, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. 

Saat dicek, di depan pintunya tergeletak seorang bayi laki-laki di kranjang plastik berwarna merah muda.

Pemilik rumah langsung mencari bantuan warga lain sebelum akhirnya menghubungi Polsek Sumbang dan bidan desa.

"Setelah dicek, ternyata ada seorang bayi laki-laki yang diletakkan di dalam keranjang plastik warna merah muda tepat di depan rumah," ujar Kapolsek Sumbang AKP Basuki kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (21/11/2025).

Baca juga: Pengelolaan Keuangan Desa di Banyumas Wajib Nontunai Mulai 1 Desember 2025

Bidan desa yang datang langsung mengecek kondisi si bayi.

Bayi tersebut kemudian dirawat di Puskesmas Sumbang.

Basuki mengatakan, kasus penemuan bayi ini masih dalam penyelidikan polisi.

Mereka berusaha mencari petunjuk siapa yang membuang bayi tersebut.

"Kami sudah berusaha kerja sama dengan Reskrim Polresta namun belum ada petunjuk."

"CCTV yang dekat dengan lokasi juga mati."

"Beberapa balai desa juga belum memiliki CCTV yang mengarah ke jalan raya," jelas AKP Basuki.

Baca juga: Geolog Unsoed Ingatkan Banyumas Raya Siaga: Longsor Bisa Diprediksi dengan Syarat

Meski begitu, polisi tetap berupaya mengungkap kasus ini.

Mereka mengumpulkan informasi tambahan dari warga sekitar.

"Bayi sudah kami serahkan kepada Kabid PJRS Dinsospermades Kabupaten Banyumas," kata Basuki.

Pihak kepolisian meminta masyarakat yang mengetahui informasi sekecil apa pun terkait kejadian ini segera melapor demi mempercepat pengungkapan pelaku. (*)