Berita Banyumas

Santri Ponpes Andalusia Kebasen Banyumas Diduga Dianiaya Dua Senior, Tepergok Langgar Jam Malam

Santri Ponpes Andalusia Kebasen Banyumas diduga menjadi korban penganiayaan dua seniornya karena melanggar jam malam.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
DUGAAN PENGANIAYAAN - Suasana halaman depan gedung Satreskrim Polresta Banyumas, Rabu (19/11/2025). Polisi masih menangani kasus dugaan penganiayaan santri Pondok Pesantren Andalusia, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas. 

Ringkasan Berita:
  • Seorang santri di Ponpes Andalusia Kebasen Banyumas diduga dianiaya dua senior karena melanggar jam malam.
  • Tak terima kejadian ini, keluarga korban melaporkan kejadian ke polisi.
  • Keluarga terduga pelaku berharap kasus ini dapat berakhir damai dan telah menemui keluarga korban.

 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Seorang santri Pondok Pesantren Andalusia, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berinisial GSA (17), diduga dianiaya dua seniornya RYN (20) dan DVN (19).

Penganiayaan yang terjadi pada Jumat (7/11/2025) malam itu dipicu dugaan pelanggaran aturan jam malam.

GSA tepergok berlari masuk ke gerbang pondok selepas jam malam.

Di ruang tertutup, DVN disebut memukul korban hingga menyebabkan luka lebam dan bibir sobek.

DVN juga dilaporkan menyemburkan air ke wajah korban.

Kasus ini kemudian dimediasi pondok. Kedua pelaku yang mengakui perbuatannya kemudian meminta maaf.

Namun, keluarga korban tetap menempuh jalur hukum demi keadilan dan mencegah kejadian serupa.

Keduanya dilaporkan menggunakan Pasal 170 dan 351 KUHP serta Pasal 262 dan 466 UU No 1 Tahun 2023 tentang pengeroyokan dan penganiayaan

Keluarga Terlapor Temui Korban

Upaya damai di luar proses hukum terkait kasus ini ditempuh keluarga terlapor.

Sabtu (15/11/2025), dua santri yang dilaporkan menganiaya GSA datang bersama orangtua masing-masing, M Faid Zamzamy dan Mufid Iryanto, menemui keluarga korban.

Baca juga: Harga Cabai Rawit di Banyumas Meroket, Harga Gula Pasir Stagnan

Pertemuan tersebut turut didampingi perwakilan pesantren, M Tartibi dan Heri Susanto.

M Faid Zamzamy mengaku bersyukur dapat bersilaturahim langsung dan menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang melibatkan anaknya. 

Ia mengaku sudah menasehati sang anak sejak pertama kali mendengar peristiwa tersebut.

"Alhamdulillah bisa silaturahmi, serta kami sampaikan permohonan maaf mendalam atas nama anak-anak kami."

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved