Berita Banyumas

Moro Purwokerto Banting Harga, Dua Tahun Dijual Belum Ada Investor yang Deal

Moro Purwokerto belum juga menemukan pembeli sejak ditawarkan dua tahun lalu. Padahal, harga yang ditawarkan sudah diturunkan hingga Rp74 miliar.

Penulis: rika ira | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
RENOVASI - Pekerja membersihkan sisa-sisa properti tenan yang ada di dalam Moro Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (19/11/2025). Moro Purwokerto akan disewa untuk penyelenggaraan Jateng Fair selama tiga bulan, 20 Desember 2025-20 Maret 2026. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Upaya Moro Purwokerto mencari pembeli atau investor menemui jalan terjal.

Sejak ditawarkan dua tahun lalu, belum ada satu pun yang mencapai kata sepakat.

Padahal, harga pusat perbelanjaan yang pernah menjadi ikon Banyumas itu sudah diturunkan.

Dibuka dengan harga jual Rp279,5 miliar, Moro Purwokerto kini ditawarkan dengan harga Rp205 miliar.

"Penawaran sudah dibawah Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Rp205 miliar," kata kurator PT Bamas Satria Perkasa (BSP) Dalam Pailit, Aan Rohaeni, Rabu (19/11/2025).

Baca juga: Moro Purwokerto akan Buka Lagi Mulai 20 Desember 2025, Bukan sebagai Pusat Perbelanjaan

Aan mengatakan, sebenarnya, minat terhadap aset Moro Purwokerto cukup tinggi.

Tak hanya investor nasional, pengusaha lokal pun banyak yang meminati.

Hanya saja, kata Aan, kondisi ekonomi saat ini menjadi pertimbangan para calon pembeli.

Disewa Tiga Bulan

Sambil menunggu pembeli yang sepakat dengan harga yang ditawarkan, kurator tak menolak jika ada pihak yang ingin menyewa gedung berlantai empat itu.

Seperti saat ini, Moro Purwokerto tengah disewa untuk persiapan menyelenggarakan Jateng Fair selama tiga bulan.

"Pada prinsipnya, kami tetap mengupayakan nomor satu penjualan."

"Ada penawaran, ada penyewa yang sewa untuk kegiatan Jateng Fair selama 3 bulan, dari 20 Desember 2025 sampai 20 Maret 2026," ungkapnya.
 
Menurut Aan, penyewa tak hanya membayar biaya sewa tetapi juga bersedia melakukan peremajaan gedung.

Renovasi telah dimulai sejak Senin (17/11/2025).

Rumput liar di halaman parkir mulai dipangkas.

Plafon yang rusak di beberapa sudut ruangan juga diperbaiki.

"Semua biaya (perbaikan) dikeluarkan penyewa."

"Pembersihan dan peremajaan, mau dicat, mau dijadikan pusat keramaian," katanya.

Baca juga: Sempat Jadi yang Terbesar di Banyumas, Apa yang Menyebabkan Moro Purwokerto Tutup?

Aan berharap, aktivitas tersebut akan menjadi momentum kebangkitan Moro Purwokerto.

"Pada prinsipnya kami tidak ada yang namanya pembeli anak emas, siapapun yang berani membeli Moro lebih cepat dengan penawaran terbaik, itu yang kami prioritaskan," ujarnya. 

Dilirik Dua Konglomerasi Nasional

Dua konglomerasi nasional dikabarkan berminat membeli Moro Purwokerto yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan itu.

Bahkan, akhir April 2025 lalu, tim mereka datang untuk mengecek langsung lokasi Moro Purwokerto.

Keduanya adalah calon investor dari Lippo Group dan Nusantara Group.

Selain ke Moro Purwokerto, mereka juga melihat Kebondalem Purwokerto yang ditawarkan Pemkab Banyumas untuk dikelola swasta.

Kedatangan tim dari dua konglomerasi bisnis nasional ke kedua tempat itu ditemani langsung Bupati Sadewo Tri Lastiono.

Sadewo mengatakan, satu di antara calon investor itu melirik Moro Purwokerto untuk dikembangkan sebagai mall dipadu rumah sakit.

Tim mereka pun langsung melakukan analisis lebih lanjut.

Oktober lalu, Sadewo mengatakan, proses negosiasi sudah berlangsung.

"Ini lagi ada negosiasi, saya sudah fasilitasi, angkanya sudah ketemu dan kemungkinan akan menjadi mall dan rumah sakit," kata Bupati Sadewo, Sabtu (18/10/2025).

Namun, belum ada kabar lanjutan terkait pembicaraan itu.

Sadewo menegaskan, pentingnya kehadiran investor sehingga menjadikan Banyumas sentra ekonomi di Jawa Tengah bagian selatan. (Tribunbanyumas/Permata Putra Sejati, Kontan/Avanty Nurdiana)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved