Berita Banyumas
Siapa 2 Investor yang Ingin Kelola Kebondalem Purwokerto Banyumas? Dimungkinkan Ada Lapangan Padel
Bupati Banyumas mengungkap adanya dua investor yang berminat mengelola Kebondalem Purwokerto. Siapa mereka?
Penulis: rika ira | Editor: rika irawati
Ringkasan Berita:
- Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengungkap ada dua investor yang siap mengelola Kebondalem Purwokerto.
- Menurut Pemkab Banyumas, Kebondalem akan jadi sport center yang dilengkapi beragam sarana olahraga termasuk lapangan padel yang tengah naik daun.
- Kerja sama dengan pihak ketiga ini tak lagi menggunakan skema sewa tetapi bagi hasil.
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Dua investor dikabarkan tertarik mengelola Kebondalem Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Saat ini, Pemkab Banyumas tengah menghitung ulang nilai aset yang akan diserahkan pengelolaannya kepada investor pemenang.
Dalam hal ini, Pemkab Banyumas menggandeng Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Lantas, siapa dua investor yang tertarik mengelola kawasan yang sepat menjadi terminal itu?
Konglomerasi Nasional
Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan, ada dua investor yang berminat mengelola Kebondalem.
Mereka adalah konglomerasi nasional yang telah memiliki jaringan ritel dan usaha lain di Indonesia, yakni Lippo Group dan Nusantara Group.
Baca juga: Penataan Kawasan Kebondalem Purwokerto Banyumas Tertunda, Dua Investor Tertarik Tanamkan Modal
Bahkan, 29 April lalu, petinggi dari dua konglomerasi ini datang langsung untuk melihat kondisi Kebondalem.
Mereka didampingi langsung Bupati Sadewo.
Selain ke Kebondalem, Bupati Sadewo juga mengantar mereka melihat ex Moro Purwokerto yang mangkrak.
Sadewo mengatakan, di tengah negosiasi degan investor, Pemkab Banyumas menghitung ulang nilai aset.
"Kasus Kebondalem sedang dihitung oleh BPKP."
"Ada dua investor yang tertarik di situ."
"Tapi, berdasarkan hasil pengecekan, mutu bangunan tidak sesuai jadi harus dibongkar total dan dihitung ulang (nilai asetnya)," kata Sadewo kepada wartawan, Rabu (29/10/2025).
Sadewo tak mengungkap siapa dua investor yang tertarik menanamkan modal di Kebondalem Purwokerto itu.
Namun, dimungkinkan, Lippo Group bakal mengembangkan kawasan ekonomi di pusat kota tersebut mengingat ada anak usaha mereka, Matahari Departement Store, yang masih membuka gerai di Kebondalem.
Sport Center
Bupati Sudewo mengatakan, Pemkab Banyumas melakukan perencanaan revitalisasi kawasan Kebondalem.
Di antaranya, menjadi pusat kegiatan anak muda.
Termasuk, wacana pembangunan sport center modern yang dilengkapi berbagai sarana olahraga, termasuk olahraga padel yang saat ini tengah naik daun.
"Sudah ada gambarnya, sudah ada 2 investor."
"Tapi ada satu yang paling minat," kata Sadewo, Kamis (18/9/2025) lalu.
Selain sport center, Sadewo juga berangan-angan menghadirkan spot otomotif.
Dia telah berkomunikasi dengan produsen mobil listrik asal China, BYD, untuk membuka gerai di Kebondalem.
Sistem Bagi Hasil
Seolah tak ingin mengulang kesalahan yang sama yang berujung pada sengketa, Pemkab Banyumas akan melepas pengelolaan aset daerah Kebondalem dengan sistem bagi hasil.
Sebelumnya, Kebondalem Purwokerto mangkrak lantaran gugatan wanprestasi dari pengelola Kebondalem, PT Graha Cipta Guna (GCG).
Baca juga: Diminati Investor Jakarta, Kebondalem Purwokerto Bakal Jadi Sport Center
PT Graha Cipta Guna memegang hak sewa Kebondalem setelah Pemkab Banyumas memindahkan Terminal Purwokerto di Kebondalem ke Karangkelsem pada tahun 1986.
Namun, dalam perjalanannya, PT GCG menuding Pemkab Banyumas melakukan wanprestasi.
Setelah berlagsung sekitar 19 tahun, akhirnya aset Kebondalem Purwokerto bisa kembali ke Pemkab Banyumas tanpa ada kerugian negara.
Secara resmi, aset Kebondalem diserahkan Kejati Jateng kepada Pemkab Banyumas, 4 Maret 2025.
Bupati Sadewo mengatakan, untuk memaksimalkan pendapatan dari Kebondalem, Pemkab Banyumas akan menerapkan skema bagi hasil dengan investor.
"Sistemnya tidak mau sewa tapi bagi hasil."
"Bagi hasil untuk pemda adalah 30 persen," kata Sadewo.
Pemkab Banyumas berusaha terus menarik investor ke Kota Satria.
Selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga menggenjot pendapatan asli daerah (PAD).
Apalagi, di tengah pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD) yang dapat mengganggu fiskal Pemkab Banyumas. (Tribunbanyumas/Permata Putra Sejati)
| Harga Cabai Merah Besar di Banyumas Naik Lagi, Harga Daging Ayam dan Telur Turun |
|
|---|
| Mantap! Tim Kolaborasi UMP dan BRIN Raih Penghargaan Riset Kabupaten Banyumas 2025 |
|
|---|
| Serbu Festival Semesta Buku 2025, Gramedia Purwokerto Kasih Diskon Hingga 90 Persen |
|
|---|
| Empat Atlet Difabel Banyumas Wakili Jateng di Peparpenas 2025 Jakarta |
|
|---|
| Horee, TPP ASN Dinas Kesehatan Banyumas Segera Cair, Langsung Dibayar 10 Bulan Sekaligus |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/Kebondalem-purwokerto-revitalisasi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.