Berita Banyumas
Genjot PAD, Pemkab Banyumas Bakal Serahkan Baturraden ke Investor. Gandeng Taman Safari Indonesia?
Pemkab Banyumas berencana menyerahkan pengelolaan Baturraden ke investor. Dikabarkan akan dikelola Taman Safari.
Penulis: rika ira | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas, Jawa Tengah, akan menyerahkan pengelolaan wisata Baturraden ke pihak swasta.
Langkah ini diambil untuk memaksimalkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor wisata setelah pemerintah pusat memangkas alokasi Dana Transfer ke Daerah (TKD).
Imbas kebijakan ini, TKD Banyumas dipangkas hingga Rp319 miliar.
Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan, optimalisasi PAD menjadi kunci menggenjot pemasukan tanpa membebani masyarakat.
Sadewo telah berkomitmen tidak akan menaikkan tarif parkir maupun Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Politisi dari PDIP ini memilih mengundang investor untuk mengelola aset daerah secara profesional agar pendapatan yang dihasilkan maksimal.
"Contohnya, bagaimana Kebondalem nantinya dapat investor, dan saat ini, infonya dalam pembicaraan."
"Baturraden juga dalam diskusi, akan diserahkan kepada pihak ketiga," katanya, Jumat (24/10/2025).
Baca juga: Hidden Gem Baturraden, Menjelajahi Curug Juneng Banyumas yang Tersembunyi di Balik Hutan Bambu
Bupati Sadewo mengatakan, Lokawisata Baturraden yang selama ini dikelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) tak memberi hasil untuk PAD Banyumas.
Nantinya, saat diserahkan ke pihak ketiga, Pemkab Banyumas akan mendapatkan pendapatan tetap atau fix income.
"Saya sudah punya angan-angan begini, pendapatan bersih Baturraden berapa."
"Kalau disepakati, misalnya angkanya Rp7 miliar per tahun, itulah yang harus disetorkan investor ke Pemda."
"Nah, sisanya dikelola jadi berapa, kalau nilainya Rp15 miliar, berarti ada Rp8 miliar berarti dibagi hasil," papar Sadewo.
Mengadopsi Skema Pemkot Solo
Sadewo mengakui, skema kerja sama dengan pihak ketiga ini diadopsi dari Pemkot Solo.
Di era pemerintahan Wali Kota Gibran Rakabuming Raka, Solo berhasil menambah PAD dari sektor wisata kebun binatang.
Kebun Binatang Jurug yang semula dikelola Pemkot Solo kini dikelola Taman Safari Indonesia dengan nama Solo Zoo.
"Saya sebenarnya mengadopsi Solo zamannya Gibran."
"Ada Taman Safari Solo yang dikelola oleh Safari Indonesia."
"Dulu, PAD-nya (kebun binatang) di bawah Rp500 juta, sekarang setor ke Pemkot Solo Rp2 miliar," ujarnya mencontohkan.
Pengurangan TKD dari pemerintah ini berimbas pada penyusunan APBD 2026 Banyumas.
Baca juga: Anggaran Banyumas Dikurangi Rp319 Miliar, Bupati Sadewo tak Mau Mengeluh
Pemkab bersama DPRD Banyumas kini tengah memutar otak melakukan efisiensi kegiatan agar sejumlah kegiatan prioritas bisa tetap berlangsung.
"APBD sekarang sudah penyesuaian."
"APBD dikurangi, sementara beban pengeluaran bertambah," jelasnya.
Mulai Jajaki Investor
Rencana Pemkab Banyumas menyerahkan pengelolaan Lokawisata Baturraden ke pihak ketiga sudah muncul sejak beberapa bulan lalu.
Bahkan, Agustus 2025 lalu, tim dari Taman Safari Indonesia dikabarkan sudah datang ke Banyumas untuk menjajaki kerja sama yang dimaksud.
Namun, belum ada informasi resmi dari Pemkab Banyumas terkait hasil pertemuan itu.
Lokawisata Baturraden merupakan objek wisata alam di kaki Gunung Slamet.
Tempat wisata yang berjarak 15 kilometer dari Purwokerto, pusat kota Banyumas, ini berada di ketinggian 640-750 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Kawasan yang mayoritas hutan lindung ini memiliki destinasi di antaranya pemandian air panas Pancuran Pitu.
Ada juga Curug Gumawang, kolam renang, dan danau buatan yang dilengkapi wahana air.
Lokawisata Baturraden buka setiap hari dengan harga tiket masuk Rp20 ribu per orang di hari biasa dan Rp25 per orang di akhir pekan dan libur nasional. (Tribunbanyumas/Permata Putra Sejati)
| Harga Daging Sapi di Banyumas Mulai Turun, Harga Bahan Pokok Lain Stabil |
|
|---|
| Ketua DPRD Banyumas Subagyo Sakit, Wakil Ketau dari Fraksi PKB Imam Ahfsan Ditunjuk Jadi Plt |
|
|---|
| Stroke Serang Warga Usia Produktif Hingga Mantan Bupati, Nakes di Banyumas Diingatkan Golden Period |
|
|---|
| Pembebasan Lahan Tol Pejagan-Cilacap Dimulai 2027, Terbanyak di Wilayah Banyumas |
|
|---|
| Harga Beras di Banyumas Mulai Turun, Harga Telur dan Daging Ayam Masih Tinggi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.