Berita Banyumas

Hasil Lab Keracunan MBG Keluar, SPPG Karanglewas Kidul Banyumas Masih Tutup Sampai Perbaiki Sanitasi

SPPG Karanglewas Kidul Banyumas masih ditutup meski hasil lab terkait dugaan keracunan makanan MBG keluar. Mereka diminta membenahi SOP.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
Tribunbanyumas.com/Permata Putra Sejati
MAKAN BERGIZI GRATIS - Sejumlah siswa di SMKN2 Purwokerto saat mengembalikan kotak Makan Bergizi Gratis (MBG) Jumat (16/5/2025). SPPG Karanglewas Kidul masih ditutup imbas kasus keracunan makanan. 

"Semua pekerja dapur MBG sudah kami undang dan dilatih untuk memahami SOP."

"Ada juga tes dan pemeriksaan laboratorium, salah satunya untuk SPPG Karanglewas," ujarnya.

Pengemasan Bisa Picu Keracunan Makanan

Sementara, hasil lab dari sampel makanan diduga pemicu keracunan pada siswa di Karanglewas, Lintarti mengatakan, sudah diterima.

"Hasil uji laboratorium sudah keluar, saya menerima laporanya pada Minggu (12/10/2025) siang."

"Dari sampel makanan yang diambil, dinyatakan tidak steril," katanya.

Tim menyimpulkan, gejala keracunan disebabkan kontaminasi Ecoli dan Coliform pada air minum galon yang digunakan.

Lintarti menambahkan, kontaminasi Ecoli bisa terjadi pada bahan makanan, kebersihan alat masak, hingga kesalahan dalam pengemasan (packing).

"Bisa karena bahan makanan, bisa dari orang yang memasak, atau alatnya."

"Bahkan, cara pengemasan juga berpengaruh. Kalau masakan masih panas tapi langsung ditutup rapat, bisa cepat basi," kata Dwi Asih.

Baca juga: Di Ujung Masa Pengabdian, Tiga Pria Sepuh Ini Ditelantarkan Perusahaan di Banyumas

Ia juga menjelaskan bahwa makanan yang dimasak pada malam hari, seharusnya langsung dikonsumsi dalam waktu maksimal empat jam.

Jarak antara dapur SPPG dan sekolah penerima juga mempengaruhi kualitas makanan yang diterima siswa.

"Masakan malam itu idealnya langsung dimakan, tidak lebih dari empat jam."

"Kalau jarak pengiriman jauh, apalagi makanan ditutup rapat dalam kondisi panas, itu bisa mempercepat proses pembusukan,"  terangnya.

Diberitakan sebelumnya, sedikitnya 408 siswa di Kecamatan Karanglewas diduga keracunan makanan MBG, September lalu.

Mereka mengalami mual, muntah, pusing, setelah menyantap makanan MBG menu soto. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved