Berita Banyumas
Suplai MBG Berhenti Mendadak, Pelajar SDN Purwodadi Banyumas Rindu Makan Bergizi Gratis Datang Lagi
Ribuan siswa di Kembaran Banyumas tak mendapat makan bergizi gratis (MBG) setelah SPPG Purwodadi tutup lantaran kehabisan dana.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Siswa sekolah dasar (SD) di Desa Purwodadi, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mempertanyakan alasan mereka tak dapat lagi makan bergizi gratis (MBG).
Sejak Senin (6/10/2025), mereka tak menerima makanan MBG lantaran Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Purwodadi yang melayani tutup.
"Anak-anak kami bertanya terus, kapan makanannya datang lagi," kata Kepala SD Negeri Purwodadi Yusuf Burhani kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (9/10/2025).
Yusuf mengatakan, setiap hari, ada 110 siswa di sekolahnya yang menerima MBG.
Sejak program MBG dimulai sekitar sebulan lalu, siswa-siswi di sekolahnya datang ke sekolah tanpa sarapan, bahkan tanpa bekal, maupun uang saku.
"Letak sekolah kami di wilayah pedesaan. Anak-anak sangat menunggu MBG."
"Sekarang, setelah dapur tutup, mereka bingung dan terus bertanya."
"Kebanyakan menu yang disajikan juga sangat disukai," kata Yusuf.
Baca juga: Tiga SPPG di Banyumas Tutup, Hampir 10 Ribu Anak Sekolah Tak Dapat Makan Siang Gratis
Ia berharap, SPPG yang melayani MBG anak didik di sekolahnya kembali beroperasi.
Apalagi, penutupan layanan MBG ini terjadi secara mendadak.
SPPG Purwodadi menghentikan operasionalnya mulai Senin.
Selain SDN Purwodadi, penutupan SPPG Purwodadi juga membuat suplai makan siang gratiskepada murid di SMP Negeri 2 Kembaran terhenti.
Di sekolah ini, MBG menyasar 571 siswa.
Selama SPPG Purwodadi tutup, tak ada pengalihan suplai MBG ke SPPG lain.
Imbasnya, siswa yang biasa menerima MBG dari SPPG Purwodadi tak lagi mendapat makan siang gratis.
Dana Belum Cair

Koordinator BGN Banyumas, Luky Ayu membenarkan penghentian layanan MBG dari SPPG Purwodadi.
Ia menyebut, operasional SPPG dihentikan sementara karena anggaran yang diajukan ke BGN belum cair.
Hal ini juga dikonfirmasi Kepala SPPG Purwodadi Kembaran, Nur Farikh Rohman.
"Betul, kami hentikan sementara layanan."
"Selama sepekan terakhir, biaya operasional kami tanggung bersama mitra Yayasan Berlian Nusantara Abadi."
"Tapi, sekarang, yayasan pun sudah tidak mampu lagi," ujarnya, 6 Oktober 2025.
Baca juga: Layanan MBG bagi 3.980 Siswa di Kembaran Banyumas Mendadak Berhenti, SPPG Purwodadi Kehabisan Dana
SPPG Purwodadi mulai beroperasi pada 19 Agustus 2025.
Dalam waktu kurang dari dua bulan, setiap hari, mereka melayani sekitar 3.980 siswa di wilayah Kecamatan Kembaran.
Mayoritas siswa berasal dari keluarga berpenghasilan rendah yang mengandalkan program MBG untuk memenuhi kebutuhan gizi harian.
Sejak awal Oktober, beban operasional makin berat karena dana dari BGN belum cair.
Nur Farikh Rohman belum mengetahui sampai kapan SPPG Purwodadi akan tutup. (*)
Harga Cabai Merah Besar di Banyumas Melonjak, Harga Bawang dan Beras Masih Tinggi |
![]() |
---|
Perketat Pengawasan, Bupati Sadewo Ingin Evaluasi MBG di Banyumas Jadi Percontohan Nasional |
![]() |
---|
Keren! Pejabat Pemkab Banyumas Telurkan 27 Inovasi Layanan Publik |
![]() |
---|
Sapi 1 Ton Terperosok di Kubangan Lumpur Desa Cindaga Banyumas, Pemilik Panggil Damkar |
![]() |
---|
6 Kursi Eselon II Diperebutkan 40 Pejabat di Banyumas, Ada Kepala Dinas Perhubungan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.