Berita Banyumas
Perketat Pengawasan, Bupati Sadewo Ingin Evaluasi MBG di Banyumas Jadi Percontohan Nasional
Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono menargetkan perbaikan dan evaluasi MBG Banyumas akan menjadi percontohan tingkat nasional.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono menargetkan perbaikan program makan bergizi gratis (MBG) di Kota Satria menjadi percontohan skala nasional.
Sejumlah evaluasi pun akan dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak.
Hasilnya, akan dilaporkan langsung ke kepala Badan Pangan Nasiona (BGN) untuk dijadikan bahan masukan konstruktif.
Bupati Sadewo pun menegaskan komitmennya mendukung program MBG.
"Kami ingin Banyumas menjadi contoh pembenahan yang nyata, bukan hanya untuk kabupaten ini, tapi bisa menjadi rujukan bagi daerah lain," kata Sadewo, Senin (6/10/2025).
Selama ini, Sadewo merasa, program MBG di Banyumas tak melibatkan pemerintah daerah.
Namun, saat terjadi masalah seperti kasus keracunan makanan yang terjadi September lalu, Pemkab Banyumas menjadi pihak yang dimintai tanggung jawab oleh masyarakat.
Baca juga: Tiga SPPG di Banyumas Tutup, Hampir 10 Ribu Anak Sekolah Tak Dapat Makan Siang Gratis
Kini, dia ingin Pemkab Banyumas terlibat dalam operasional MBG, khususnya dalam pengawasan.
Bupati telah membentuk tim pengawas MBG yang melibatkan Forkopimda dari berbagai instansi.
Dalam struktur tim pengawasan itu, camat ditunjuk sebagai penanggung jawab utama MBG di wilayah masing-masing.
Setiap dapur MBG juga akan diawasi langsung oleh puskesmas yang memiliki keahlian soal gizi dan kebersihan makanan.
Bupati juga menginstruksikan agar setiap dapur MBG memiliki penanggung jawab dan tenaga ahli gizi yang telah mendapat pelatihan khusus, termasuk dari Sekolah Polisi Negara (SPN).
Kemudian, untuk memastikan keterbukaan, Pemkab Banyumas meluncurkan pengawasan digital dengan membuka kanal pengaduan WhatsApp dan akun media sosial resmi.
Akun ini tak hanya menampung laporan masyarakat tetapi juga akan mengunggah dokumentasi harian kegiatan MBG.
Selain tim pengawas khusus MBG, Sadewo juga melibatkan masyarakan.
Warga diminta aktif melaporkan apabila menemukan kejanggalan dalam pelaksaan MBG.
"Program ini tujuannya mulia, untuk membangun generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045."
"Kalau ada kejanggalan, laporkan! Kita akan tindak lanjuti bersama," ujarnya.
Cegah Keracunan Makanan
Sementara, dalam upaya mencegah kasus keracunan makanan, tim pengawas bakal memastikan keamanan makanan dan menekan risiko pencemaran lingkungan, terutama dari dapur MBG yang belum memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang memadai.
"Kami sudah rapat koordinasi dengan Forkopimda."
"Tim ini dibentuk agar kejadian seperti dugaan keracunan kemarin tidak terulang," ujar Sadewo.
Salah satu temuan penting di lapangan yang mendorong percepatan pembentukan tim adalah fakta dari 64 Satuan Pelaksana Program Pemberian Gizi (SPPG), baru 11 dapur yang memiliki sertifikat laik sanitasi.
Selain itu, ditemukan pula sejumlah dapur yang sudah mulai memasak sejak pukul 01.00 WIB.
Sadewo menilai, jam masak yang terlalu pagi berisiko terhadap kualitas makanan.
Ia pun mengusulkan aturan baru agar waktu memasak dimulai paling cepat pukul 03.00 WIB.
"Kami ingin dapur MBG menghasilkan makanan yang sehat, aman, dan berkualitas."
"Karena ini menyangkut ribuan anak-anak kita," ujarnya.
Baca juga: Carut Marut MBG Banyumas: 2 SPPG Tak Dapat Kuota, Hanya 10 Ahli Gizi SPPG Bersertifikat
Diketahui, ratusan anak di Banyumas diduga mengalami keracunan makanan MBG.
Dinas Kesehatan Banyumas telah mengirim sampel makanan MBG yang diduga menjadi pemicu keracunan makanan.
Dua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyuplai makanan kepada korban keracunan makanan tersebut ditutup sementara.
Penutupan dilakukan hingga diketahui hasil lab uji makanan.
Dukungan Total
Sadewo mengatakan, langkah pengawasan ketat terhadap pelaksanaan MBG ini merupakan bentuk dukungan penuh terhadap program unggulan Presiden Prabowo Subianto.
"Saya tegaskan, jangan disalahartikan langkah ini sebagai bentuk menghambat."
"Justru sebaliknya, ini adalah bentuk dukungan total kepada kebijakan pemerintah pusat," kata Sadewo.
Menurutnya, tim pengawas yang dibentuk akan mengawal dapur MBG yang ada di Banyumas demi menjamin keamanan pangan dan kebersihan lingkungan.
Sadewo menyebut, pembentukan tim ini dilandasi beban moral sebagai kepala daerah. (*)
Keren! Pejabat Pemkab Banyumas Telurkan 27 Inovasi Layanan Publik |
![]() |
---|
Sapi 1 Ton Terperosok di Kubangan Lumpur Desa Cindaga Banyumas, Pemilik Panggil Damkar |
![]() |
---|
6 Kursi Eselon II Diperebutkan 40 Pejabat di Banyumas, Ada Kepala Dinas Perhubungan |
![]() |
---|
Tiga SPPG di Banyumas Tutup, Hampir 10 Ribu Anak Sekolah Tak Dapat Makan Siang Gratis |
![]() |
---|
Kesan Tokoh Lintas Agama Kunjungi Ponpes Al Hidayah Purwokerto |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.