Longsor Majenang
Keluarga Berharap Fani dan Tatin Ditemukan di Hari Kedelapan Pencarian Korban Longsor Cilacap
Tati tak putus berharap dua keponakannya yang menjadi korban longsor Cilacap ditemukan. Keduanya adalah Fani dan Fatin.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Doa Tati Yulianti (45) terus menyertai relawan yang mencari korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Hingga hari kedelapan operasi SAR, Kamis (20/11/2025), Tati masih menunggu dua keponakannya ditemukan.
Setiap tim SAR gabungan mulai turun ke hamparan longsor, Tati yang duduk di area luar longsor hanya bisa menatap mereka menggali puing dan tanah untuk mencari korban terisa.
Masih ada tiga korban longsor yang belum ditemukan.
Dua di antarnya, Fani (12) dan Fatin (2), keponakan Tati.
"Harapannya bisa segera diketemukan," ucap Tati kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (20/11/2025).
"Keluarga selama ini di lokasi, sudah melakukan tahlilan karena ini sudah melewati malam ketujuh."
"Dari malam pertama juga sudah berdoa bersama," kata Tati.
Baca juga: Senyum Si Bungsu Sebelum Tidur Jadi Penguat Tarkim Menunggu Putrinya Ditemukan dari Longsor Cilacap
Longsor besar yang terjadi di Cibeunying merenggut enam anggota keluarga Tati.
Yang sudah ditemukan adalah anak kandungnya, Juliana, satu ponakan, dan dua adiknya.
Tinggal dua nama lagi yang belum tersentuh tim penyelamat, yaitu Fani dan Fatin.
"Keduanya ponakan saya."
"Tapi total, jumlah semua korban (dari keluarga) ada 6, yaitu anak saya Juliana, adik saya 2 orang, dan ponakan saya 3 orang," ungkapnya.
Juliana ditemukan di hari pertama pencarian.
Saat tragedi terjadi, Tati sedang merantau.
Tati bercerita, saat tanah bergerak dan rumah keluarganya tertimbun longsor, dia berada di Jakarta sebagai tulang punggung keluarga.
"Waktu kejadian, saya merantau di Jakarta."
"Saya adalah tulang punggung dalam menghidupi anak-anak saya."
"Padahal, saya baru pulang satu setengah bulan lalu," ceritanya di lokasi.
Ia kini mengungsi sementara di rumah adiknya, sembari mengikuti tahlilan dan menjaga ayahnya yang sedang dirawat di rumah sakit.
Ayahnya terluka saat menyelamatkan diri saat longsor terjadi.
Baca juga: Dusun Cibuyut Mencekam saat Malam, Korban Selamat Longsor Cibeunying Cilacap Trauma Longsor Susulan
Tati mengatakan, setiap hari, saudara dan kakak almarhum menunggu di lokasi kalau-kalau tim SAR menemukan keluarga mereka.
Tati mengingat kalimat terakhir sang putri yang kini selalu terngiang di kepalanya.
"Doain saya kuliahnya ya, Bu. Sudah semester 5," begitu kata Juliana sebelum Tati kembali merantau ke Jakarta.
Tati menahan tangis ketika mengingat jawabannya saat itu.
"Saya bilang ke Juliana, 'Jadi anak yang baik ya."
"Bahwa kamu anak punya mamah cuma ART di Jakarta," ungkapnya lirih.
Juliana, sebelum meninggal, baru bercerai dan sedang berjuang menuntaskan kuliah.
Jika nantinya pemerintah menyiapkan relokasi bagi korban longsor, Tati tak ingin banyak menuntut.
"Kalau dipindah, ya mau gimana lagi, relokasi."
"Ikut saja sama pemerintah bagaimana baiknya," katanya pelan. (*)
| Senyum Si Bungsu Sebelum Tidur Jadi Penguat Tarkim Menunggu Putrinya Ditemukan dari Longsor Cilacap |
|
|---|
| Pemerintah Diminta Segera Siapkan Hunian dan Trauma Healing untuk Korban Longsor Majenang |
|
|---|
| BREAKINGNEWS - 3 Korban Longsor Belum Ditemukan, Tim SAR Perpanjang Operasi Pencarian 3 Hari |
|
|---|
| Korban Longsor Cilacap akan Direlokasi ke Desa Jenang, Data Awal Ada 296 KK Terdampak |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Dua Jenazah Korban Longsor Cilacap Ditemukan, 3 Masih Dalam Pencarian |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/20112025-keluarga-cari-korban-longsor-cilacap.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.