Longsor Majenang
Dampak Longsor Cibeunying, Belajar Siswa Terhenti dan Warga Mengungsi ke Lapangan
Demi memulihkan kegiatan pendidikan, seluruh pengungsi akan dipindahkan ke lokasi baru di Lapangan Wijaya Kusuma.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: khoirul muzaki
"Dari sini nanti yang mendrop logistik ke sana," kata Lili.
Lama tinggal warga di tenda bergantung pada kecepatan pembangunan hunian sementara (Huntara).
"Kemarin disampaikan, pengungsian di tenda mungkin sampai menunggu pembangunan Huntara.
Semakin cepat Huntara dibangun, semakin singkat warga tinggal di tenda," ungkapnya.
Dalam rapat bersama Sekda dan Dandim, pemerintah mengajukan pembangunan 300 unit Huntara untuk 300 KK terdampak bencana.
"Yang diajukan sudah maksimal 300 unit untuk 300 KK," jelasnya.
Lokasi pembangunan Huntara akan berada di wilayah Desa Jenang, sekitar satu kilometer dari titik longsor.
"Insyaallah aman.
Lokasinya masuk Desa Jenang," katanya.
Ternyata, Lili juga termasuk warga terdampak yang nantinya harus meninggalkan rumah bila dinyatakan berada di zona merah.
"Kalau nanti Badan Geologi menyatakan rumah saya masuk zona merah, ya saya harus mengungsi," tambahnya.
Ia bahkan menyebut perpindahan domisili menjadi kemungkinan besar.
Secara otomatis memang harus menjadi warga Jenang, kalau nantinya tinggal di Huntara.
Dua Sekolah Libur, Pembelajaran Dialihkan ke Daring.
Selain itu aktivitas belajar di SD Negeri 2 Cibeunying dan Mts Pesantren Pembangunan (PP) terhenti total sejak terjadinya bencana tanah longsor.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/Penggalian-longsor-majenang.jpg)