Longsor Majenang

Derai Air Mata Korban Longsor Cibeunying Cilacap, Menanti Cucu yang Hilang hanya Ditemukan Boneka

Wardi (53) berdiri terpaku di depan puing-puing melihat rumah sanak saudaranya yang rata dengan tanah. 

Permata Putra Sejati/ Tribunbanyumas.com
EVAKUASI- Tim SAR Gabungan melakukan proses evakuasi di lokasi tanah longsor Desa Cibeunying, Cilacap, Jumat (14/11/2025). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Pada Kamis (13/11/2025) malam menjadi malam paling kelam bagi warga Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap. 


Sekitar pukul 19.00 WIB, suara gemuruh dari arah bukit tiba-tiba memecah keheningan. 


Dalam waktu yang tidak terlalu lama, patahan kayu, rumah meluncur deras, menimbun puluhan rumah yang berdiri di dua dusun: Tarukahan dan Cibuyut.


Di antara kepanikan dan tangisan ratapan ada seorang pria bernama Wardi (53) berdiri terpaku di depan puing-puing melihat rumah sanak saudaranya yang rata dengan tanah. 


"Saya cari besan saya Yayung… di rumah itu ada istrinya, anak pertama Hanif, dan anak ketiganya, Husna," katanya lirih. 


Ia menatap serpihan kayu dan genting yang sudah tak lagi berbentuk.


Nasib miris menimpa warga lain, di sebelah rumah Yayung, terdapat rumah milik Rislam, seorang kakek yang malam itu mengalami patah tulang tangan, pinggang, hingga kaki akibat tertimpa material longsoran.

Baca juga: Update Lengkap Longsor Cibeunying Cilacap, 21 Warga di 2 Dusun Masih Hilang

 

Hanya ditemukan boneka


Saat pencarian, sebuah boneka kecil menyembul di antara tumpukan tanah. Warnanya putih cream sebagian tubuhnya nyaris terpendam longsoran. 


"Boneka itu milik Maya, cucunya Rislam.


Siswi SMP," ujar Wardi sambil menunjuk rumah lokasi longsoran. 


Di rumah itu, Rislam tinggal bersama dua cucunya, Lia (23) dan Maya, siswi SMP. 


Keduanya terakhir terlihat berada di dalam rumah bersama sang kakek.


Menurut cerita Wardi, saat tanah mulai menimpa rumah, Rislam masih sempat memeluk erat dua cucunya itu.


"Kalau nggak ketolong oksigen saat dievakuasi, kayane Pak Rislam juga bisa meninggal,” katanya.


Namun harapan keluarga belum pupus. 


Mereka masih menunggu kabar tentang Yuni, ibu dari Lia dan Maya. 


Yang hingga Jumat (14/11/2025) siang, Yuni belum ditemukan.


Di tengah kesibukan para petugas menggali reruntuhan, Wardi masih mondar-mandir memantau titik di mana ia yakin keluarganya berada. 


Setiap suara mesin berhenti, ia menahan napas, berharap ada kabar dari bawah tumpukan tanah itu.


"Yang penting ketemu dulu hidup atau nggak, saya ingin mereka pulang," ucapnya pelan.
Di Dusun Tarukahan dan Cibuyut, jejak kehancuran terlihat di mana-mana. 


Sejumlah rumah tak lagi dapat dikenali bentuknya rata dengan tanah dan ada yang terkubur hingga atap.


Ada pula yang hancur berkeping-keping terseret arus tanah.


Pohon besar roboh melintang. 


Di beberapa titik, pakaian, bantal, dan perabotan berserakan
 
Para relawan dan Tim SAR Gabungan harus berpijak hati-hati karena tanah masih labil.


Aroma tanah basah bercampur kayu patah serta suara mesin alat berat menggema dari kejauhan.


Dari jauh ada tangis keluarga yang menunggu di pinggir lokasi menjadi latar suara yang tak kuasa didengar. 


Berdasarkan pendataan sementara, berikut kondisi korban longsor di dua dusun terdampak:


Dusun Tarukahan
Selamat: 15 orang
Meninggal dunia: 2 orang
Dalam pencarian: 7 orang
Total: 24 orang

 


Dusun Cibuyut


Selamat: 8 orang
Meninggal dunia: 0
Dalam pencarian: 14 orang
Total: 22 orang

 


Total keseluruhan korban:
Selamat: 23 orang
Meninggal dunia: 2 orang
Dalam pencarian: 21 orang


Total: 46 orang
Adapun pencarian dibagi lima sektor.


Pada Jumat (14/11/2025) pukul 08.00 WIB, Tim SAR Gabungan kembali melanjutkan operasi pencarian. Petugas dibagi ke lima sektor pencarian:


1. Worksite A-1: 3 orang dalam pencarian
2. Worksite A-2: 7 orang dalam pencarian
3. Worksite A-3: 4 orang dalam pencarian
4. Worksite B-1: 4 orang dalam pencarian
5. Worksite B-2: 3 orang dalam pencarian


"Pencarian dilakukan dengan alat berat, peralatan ekstrikasi, serta peralatan manual untuk area sempit,” jelas Priyo Prayudha Utama, On Scene Coordinator. (jti) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved