Kebumen Berdaya
Inovasi Pengolahan Sampah di Kebumen, Ubah Jadi Bahan Bakar Pengganti Batu Bara
kunjungan tim bertujuan untuk memulai penilaian Adipura, yang diharapkan dapat diraih kembali oleh Kebumen
Penulis: khoirul muzaki | Editor: khoirul muzaki
Ringkasan Berita:
- Pemkab Kebumen didatangi Tim Penilai Adipura dan Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka penilaian Adipura.
- Kunjungan tim bertujuan untuk memulai penilaian Adipura, yang diharapkan dapat diraih kembali oleh Kebumen
TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN – Pemkab Kebumen menyambut kedatangan Tim Penilai Adipura dan Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka penilaian Adipura. Audiensi dan pertemuan berlangsung di ruang kerja Bupati, Rabu 5 November 2025.
Kepala DLHKP Kebumen, Asep Nurdiana, menjelaskan bahwa kunjungan tim bertujuan untuk memulai penilaian Adipura, yang diharapkan dapat diraih kembali oleh Kebumen setelah sempat menerimanya tahun sebelumnya.
"Tahun kemarin kita pernah menerimanya, dan saat ini kami berharap bisa mempertahankannya," ujar Asep.
Ia menambahkan, ada beberapa titik lokasi yang menjadi fokus penilaian. Lokasi dengan bobot nilai terbesar berada di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Asep Nurdiana mengakui bahwa TPA di Kebumen saat ini masih berstatus open dumping atau penumpukan sampah terbuka, yang berpotensi menimbulkan pencemaran, terutama udara. Namun, ia menekankan bahwa Kebumen telah memulai langkah besar menuju controlled/sanitary landfill berkat kebijakan Bupati Lilis Nuryani.
"Melalui APBD Perubahan tahun ini dan APBD Murni 2026, kami mendapat kebijakan dari Bupati terkait covering menggunakan geomembran untuk menutup TPA," jelas Asep.
Penutupan ini bertujuan untuk memaksimalkan penangkapan gas metana, yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai biogas.
Baca juga: Pati Demo Lagi, Pedagang Kecil Protes Program MBG Bikin Jualan Sepi
Dukungan Bupati Lilis Nuryani
Di sisi lain, Bupati Lilis Nuryani menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan tim dan menegaskan komitmennya terhadap lingkungan. Sembari makan siang bersama, Bupati menyampaikan harapannya agar Pemkab Kebumen dapat kembali meraih penghargaan bergengsi tersebut.
"Semoga bisa kembali meraih piala Adipura ya, Pak, Bu," harap Bupati Lilis.
Bupati Lilis menyoroti keterbatasan anggaran daerah, namun ia memastikan proses perbaikan TPA, termasuk pengurukan, sudah dimulai.
"Saat kunjungan Menteri LH pun juga sudah ada proses pengurukan TPA, meski masih tipis, karena anggaran di daerah terbatas," kata Bupati.
Lebih lanjut, Bupati Lilis Nuryani juga mengambil langkah strategis yang menjadi nilai tambah bagi Kebumen di antaranya pembangunan Pabrik RDF dan Surat Edaran bagi desa yang mengalokasikan anggaran untuk pengelolaan sampah.
Bupati mendorong kebijakan pengolahan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) sebagai bahan pengganti batu bara, melalui kerja sama dengan PT SBI. Saat ini pengiriman RDF berasal dari Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang berlokasi di depan Stadion Chandradimuka Kebumen.
Lebih dari itu, pabrik RDF rencananya akan dibangun di Kretek Rowokele dengan pemilahan sampah awal di TPA Semali.
Mengenai pabrik RDF dari TPA Kaligending rencananya akan dimulai pada semester dua tahun depan.
Dengan demikian diharapkan akan mengurangi volume sampah secara signifikan.
Adapun Surat Edaran Dana Desa, isinya menyarankan setiap desa untuk mengalokasikan anggaran Dana Desa (DD) untuk pengelolaan sampah.
"Ini menjadi nilai tambah dari kebijakan Bupati. Bahasa kami adalah disarankan. Saya yakin teman-teman kepala desa bisa mendukung program kebijakan Bupati," jelas Asep Nurdiana, mengutip arahan Bupati.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/tim-adipura-ke-kebumen.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.