Purbalingga

Petik Sendiri Melon 'Langka' yang Manisnya Dibisikkan Lewat Ponsel di Kebun Ajaib Purbalingga

Di dalamnya, ratusan buah melon bergelantungan manja, tumbuh serempak tanpa cela, menunggu tangan-tangan pengunjung untuk memetiknya.

|
TRIBUN BANYUMAS/ FARAH ANIS RAHMAWATI
RESEP MANIS DARI GAWAI. Para pengelola merawat tanaman melon premium di dalam Smart Greenhouse Tunas Muda, Purbalingga, Minggu (12/10/2025). Di kebun modern ini, semua nutrisi dan kondisi lingkungan dikendalikan lewat teknologi untuk menghasilkan buah berkualitas tinggi. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA – Inilah Smart Greenhouse Tunas Muda, sebuah kebun ajaib di mana resep kesuburan tak lagi dibisikkan oleh angin, melainkan dikirim melalui sinyal internet langsung ke ponsel sang petani.

Hingga 25 Oktober mendatang, pintu 'laboratorium' ini terbuka lebar untuk siapa saja yang ingin mencicipi langsung buah dari rahim teknologi.

Pengunjung tak perlu membayar sepeser pun untuk masuk.

Baca juga: Ayo, Buruan! Desa Wisata Pagak Banjarnegara Hadirkan Wisata Petik Melon Akhir Pekan Ini 

Mereka bebas berjalan di lorong-lorong rapi, berfoto sepuasnya di antara rimbunnya daun hijau, dan memilih sendiri buah melon mana yang paling memikat hati.

"Untuk masuk ke sini gratis. Pengunjung bebas mau selfie atau petik melon sendiri sepuasnya, yang berbayar hanya ketika membeli melon saja," kata Agus, salah satu 'penjaga' kebun ajaib ini, Minggu (12/10/2025).

Buah yang ditawarkan pun bukan sembarang melon.

Ia adalah Golden Aroma, varietas premium yang konon cukup langka di pasaran.

Dagingnya yang berwarna oranye cerah menjanjikan tekstur renyah dan ledakan rasa manis yang tingkatnya bisa membuat kening berkerut nikmat.

Untuk membawa pulang buah istimewa ini, pengunjung hanya perlu merogoh kocek Rp35 ribu per kilogram.

Rahasia di Balik Layar Gawai

Apa yang membuat melon-melon di sini tumbuh begitu sempurna? Jawabannya ada di genggaman tangan.

Di balik dinding transparan itu, teknologi Internet of Things (IoT) bekerja tanpa henti.

Fungsional Pengawas Alsintan Dinas Pertanian Purbalingga, Alimi, menjelaskan bahwa inilah keajaiban smart farming.

Suhu, kelembapan udara, jadwal penyiraman, hingga takaran nutrisi, semuanya diatur secara presisi lewat aplikasi di ponsel.

"Dengan sistem ini, kendala seperti serangan hama, jamur, atau pengaruh cuaca dapat diminimalisir. Sehingga hasil panen akan lebih stabil dan berkualitas tinggi," tutur Alimi.

Bagi tanaman rewel seperti melon yang butuh hawa panas stabil, teknologi ini adalah anugerah.

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved