Berita Purbalingga

Tarif Parkir Naik, Pedagang Pasar Segamas Purbalingga Sambat Sepi Pembeli

Pedagang pakaian, sepatu, dan tas di Pasar Segamas Purbalingga mengeluhkan kondisi sepi pembeli. Mereka menduga, kenaikan tarif parkir ikut memicu.

Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/FARAH ANIS RAHMAWATI
MENANTI PEMBELI — Sujatno, pedagang pakaian di Pasar Segamas Purbalingga, duduk menunggu pembeli, Kamis (2/10/2025). Pedagang pakaian di Pasar Segamas mengeluh sepinya pembeli sejak marah penjualan online. 

Namun, kondisi ketiga kiosnya sama, sepi pembeli. 

Meskipun demikian, ia menjadi salah satu pedagang yang cukup beruntung karena belum sampai gulung tikar seperti rekan-rekannya. 

"Meski sepi, saya masih bertahan karena memang untuk kebutuhan."

"Itu di belakang tadinya masih ada yang jual tapi sekarang sudah kosong karena pada bangkrut," katanya. 

Setiap hari, Sujatno mengakui tidak selalu mendapatkan pembeli.

"Pernah, kemarin cuma dapet 50 ribu, padahal retribusi aja Rp5 ribu, belum untuk yang lain-lain," katanya. 

Sebelum sepi pembeli, ia bisa mendapat keuntungan Rp200 ribu-Rp300 ribu per hari. 

Meski mengetahui persaingan perdagangan terjadi karena faktor penjualan online, Sujatno mengaku tidak bisa beralih ke penjualan online karena faktor usia. 

"Saya belum kepikiran, kalaupun ada pelatihan, usia saya sudah lanjut, jadi agak sulit untuk memahaminya," ujarnya.

Baca juga: Angin Kencang Picu Pohon Tumbang hingga Rumah Rusak di Purbalingga

Kini, dia hanya berharap pemerintah dapat memberikan solusi dengan keadaan pasar yang sudah semakin sepi. 

Keluhan sepi pembeli juga diungkapkan Pranata, seorang pedagang tas dan sepatu di Pasar Segamas.

Menurutnya, penjualan di Pasar Segamas semakin hari semakin memprihatinkan.

"Saya sudah 20 tahunan di sini. Memang, beberapa tahun yang lalu penjualan sudah mulai menurun tapi menurut saya, tahun ini yang terparah," ujarnya. 

MENATA DAGANGAN - Pranata, pedagang tas dan sepatu di Pasar Segamas Purbalingga memajang dagangannya, Kamis (2/10/2025). Pedagang tas dan sepatu di Pasar Segamas Purbalingga mengeluhkan sepi pembeli sejak marak penjualan daring.
MENATA DAGANGAN - Pranata, pedagang tas dan sepatu di Pasar Segamas Purbalingga memajang dagangannya, Kamis (2/10/2025). Pedagang tas dan sepatu di Pasar Segamas Purbalingga mengeluhkan sepi pembeli sejak marak penjualan daring. (TRIBUNBANYUMAS/FARAH ANIS RAHMAWATI)

Omsetnya menurun drastis. Dari sebelumnya bisa berpenghasilan hingga Rp4 juta, di tahun ini, penghasilan menurun hingga 70 persen. 

Menurut Pranata, sepinya Pasar Segamas juga dipicu berkembangnya pasar online dan kenaikan tarif parkir pasar dari Rp1000 ke Rp2000 untuk sepeda motor. 

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved