Berita Banjarnegara

Alami Gejala Mirip Keracunan, Ratusan Santri di Banjarnegara Dilarikan ke Puskesmas dan RS

para santri datang kembali dengan jumlah yang lebih banyak ke Puskesmas 1 Rakit dengan keluhan yang sama dan terus bertambah

istimewa
Pemberian Infus — Sejumlah santri ponpes Al Madina Banjarnegara saat dievakuasi dan diberikan cairan infus di Puskesmas Rakit 1 Banjarnegara, Senin (15/9/2025) malam. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA — Ratusan santri pondok pesantren Al Madina Desa Pingit, Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara dilarikan ke beberapa puskesmas dan rumah sakit di Banjarnegara usai mengeluhkan demam, pusing, mual, muntah, diare dan nyeri perut. 


Kepala Dinas Kesehatan Banjarnegara dr. Latifa Hesti menyatakan, kejadian tersebut bermula pada hari Minggu (14/9/2025) sore.

Saat itu sebanyak 19 santri dilarikan ke Puskesmas Rakit 1 dengan keluhan demam, pusing, mual, muntah, diare dan nyeri perut. 


"Setelah mendapatkan penanganan, mereka semua sudah bisa rawat jalan," ujarnya. 


Namun pada Senin (15/9/2025) malam atau sekitar pukul 19.30 WIB, ia menyatakan para santri datang kembali dengan jumlah yang lebih banyak ke Puskesmas 1 Rakit dengan keluhan yang sama dan terus bertambah.


"Hingga Selasa siang, terdata ada 146 kasus santri yang mengalami keluhan yang sama," katanya.


Adapun rincian penanganan santri tersebut yakni 34 anak diberikan cairan infus, dengan 15 anak ditangani di Puskesmas Rakit 1, 10 anak ditangani di Puskesmas Wanadadi 1, 4 anak di Puskesmas Mandiraja 1, 2 anak di Puskesmas Klampok 1, dan 3 anak di sejumlah RSUD Banjarnegara. 


Sementara itu jumlah anak yang dirawat jalan ialah sebanyak 112 anak. Dengan rincian 103 rawat jalan di Puskesmas Rakit 1, dan 9 rawat jalan di Puskesmas Mandiraja 1. 


Atas kejadian tersebut, dr. Latifa menyatakan para santri tersebut telah dilakukan visitasi oleh dokter, diberikan cairan infus dan diberikan obat serta pengawasan kondisi umum. 


"Selain itu juga dilakukan investigasi makanan atau minuman yang dikonsumsi terakhir, sebelum timbul gejala," katanya. 


Kemudian, ia menyatakan bagi santri yang tidak bergejala juga dilakukan pemeriksaan oleh para nakes. 


"Apabila kondisi sehat makan akan dipukangkan, dan pembelajaran dilakukan secara daring," ucapnya. 

Baca juga: Apa Itu Rekening Dormant, Motif Penculik dan Pembunuh Kacab Bank BUMN di Jakarta

Periksa Sampel

Pihaknya juga menyatakan telah meminta untuk dilakukan pengambilan sampel air minum untuk diperiksa di Labkesda Kabupaten Banjarnegara, dan sampel makanan untuk dikirim ke Labkesda Provinsi Jateng. 


"Selain itu, untuk penanganan kami juga meminta agar dilakukan pembersihan di lingkungan pondok," ucapnya. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved