Ia berharap program ini bisa segera dirasakan oleh siswa di pedesaan agar tidak menimbulkan kesenjangan dan kecemburuan sosial.
Baginya, kehadiran MBG akan sangat membantu meringankan beban menyiapkan bekal setiap hari.
"Harusnya yang di pinggiran seperti kita ini juga diprioritaskan, supaya tidak ada kecemburuan," ujarnya.
Pihak Tribunbanyumas.com telah mencoba menghubungi Kepala SPPG Brobahan, Luky Ayu Parwatiningsih, selaku salah satu penyelenggara untuk meminta tanggapan terkait berbagai keluhan ini, namun hingga berita ini diturunkan belum mendapatkan respon. (jti)
Ini adalah artikel bagian pertama dari Laporan Khusus Tribunbanyumas.com yang mengupas tuntas polemik program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan tajuk "MBG Banyumas: Niat Baik Tak Sampai ke Perut". Ikuti seri selanjutnya yang akan membahas temuan makanan tak layak konsumsi.