TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak menghentikan sementara proyek penguatan tebing Sungai Klawing di Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, pascabanjir bandang, Minggu (3/8/2025) malam.
Akibat banjir bandang tersebut, tiga pekerja hanyut terbawa arus.
Hingga Rabu (6/8/2025), dua pekerja masih belum ditemukan.
"Sementara, (proyek) kami hentikan dulu sampai waktu yang belum ditentukan," ungkap Alif, staf Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BBWS Serayu Opak proyek tersebut, di lokasi pencarian korban, Rabu.
Langkah Mitigasi
Menurut Alif, proyek penguatan tebing Sungai Klawing di Desa Penaruban, Purbalingga, sudah memiliki langkah-langkah mitigasi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Satu di antaranya, menyiapkan dua titik kumpul bagi pekerja saat terjadi hal yang tak diinginkan, termasuk banjir bandang.
Alif pun menunjukkan dua titik kumpul yang dimaksud.
Baca juga: 2 Korban Banjir Bandang Sungai Klawing Purbalingga Belum Ditemukan, Pencarian Kerahkan 150 Personel
Dua lokasi titik kumpul ini terlihat lebih tinggi dari sungai sehingga memungkinkan pekerja berlindung saat debit air sungai meningkat.
Di lokasi titik kumpul ini juga terpasang papan berwarna kuning bertuliskan titik kumpul.
Alif memastikan memberi bantuan kepada pekerja dan keluarga pekerja terdampak kejadian ini.
Namun, ia belum menyebutkan apa jenis bantuan dan berapa besaran yang akan diberikan.
Banjir Bandang
Diberitakan sebelumnya, banjir bandang terjadi di Sungai Klawing di Penaruban, Purbalingga, Minggu malam.
Saat kejadian, ada enam pekerja yang tengah mengerjakan proyek penguatan tebing Sungai Klawing.
Mereka sedang membuat jembatan untuk alat berat.
Baca juga: Dua Keluarga Masih Cemas Menanti Kabar Korban Hilang di Sungai Klawing Purbalingga
Debit air yang meningkat cepat membuat enam pekerja segera menyelamatkan diri.