TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Kantor Pertanahan atau Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Blora mengeluarkan sebuah peringatan keras.
Peringatan ini ditujukan kepada seluruh pemilik tanah sertifikat di Kabupaten Blora.
Pesannya sangat jelas dan juga tegas.
Baca juga: Warga Katolik Rembang Wakafkan Tanah untuk Pembangunan Musala, Berharap Niatnya Bermanfaat
Tanah yang sudah bersertifikat tersebut wajib dimanfaatkan oleh pemiliknya.
Jika tanah itu diabaikan atau ditelantarkan, maka ada risiko besar.
Tanah tersebut berpotensi untuk diambil alih oleh negara.
Kebijakan ini mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2021.
Peraturan itu membahas tentang Penertiban Kawasan dan Tanah Telantar.
Peringatan keras ini disampaikan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kantor Pertanahan ATR/BPN Kabupaten Blora, Machmud Destianto.
Ia memberikan penjelasan di kantornya pada hari Selasa (5/8/2025).
Ia mengimbau agar para pemilik tanah tidak abai terhadap aset berharga yang mereka miliki.
“Artinya itu memang semua tanah yang sudah bersertifikat wajib untuk dimanfaatkan, dipergunakan sesuai dengan peruntukan yang ada di sertifikat, biar tidak abai,” paparnya.
Machmud kemudian menjelaskan apa yang dimaksud dengan tanah telantar di mata hukum.
“Kalau telantar itu indikasinya dia nggak menggunakan atau memanfaatkan tanah tersebut," jelasnya.
Jadi, status 'telantar' ini berkaitan dengan pemanfaatan, bukan soal kepemilikan.