Berita Pati

MUI Pati Tak Larang Sound Horeg, Ini Solusi yang Ditawarkan agar Tak Ganggu Warga

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SOUND HOREG - Warga menikmati sound system carnaval alias sound horeg dalam kegiatan sedekah bumi di Desa Sarirejo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Minggu (13/7/2025). MUI Pati mengungkap pandangan soal sound horeg di Pati.

Menurutnya, kreativitas adalah bagian dari ekspresi sosial yang bisa membangun simpati dan kebersamaan, asalkan diarahkan secara bijak.

"Pertanyaannya sekarang, bagaimana supaya kreativitas itu bisa dinikmati, dirasakan, dan diikuti masyarakat secara simpatik?" ucap KH Abdul Karim.

Sebagai solusi, ia menyarankan agar kapasitas dan volume sound dikurangi. 

Kreativitas boleh terus berjalan namun tetap harus mempertimbangkan nilai kesantunan. 

"Sound silakan tetap jalan, tapi kapasitasnya kita sesuaikan dengan nilai kesantunan sosial yang ada di sekitar kita," terangnya.

KH Abdul Karim memberi contoh kondisi di Jawa Timur, di mana penggunaan sound horeg dinilai sangat berlebihan. 

"Tinggi besar, masyaallah, kanan-kiri penuh, belakang penuh, akhirnya tidak bisa dinikmati. Desibel terlalu tinggi, di dada juga menyakitkan," tutur dia.

Dia mengusulkan agar daya kreativitas berlebihan yang selama ini diekspresikan melalui "besar-besaran volume sound" dapat disalurkan ke bentuk lain yang lebih simpatik. 

"Misalnya, main sinar (lighting) yang bagus, atau bentuk kreativitas lain yang benar-benar nyaman dinikmati warga."

"Tujuan penyelenggara kan supaya masyarakat datang, menonton, dan menikmati hiburan," jelasnya.

Baca juga: Janji Perbaikan Jalan Rusak Tak Kunjung Dipenuhi, Warga Pagongan Pati Blokade Gerbang Pabrik SJB

Tak hanya itu, KH Abdul Karim juga menyoroti elemen-elemen lain yang menyertai kegiatan sound horeg, di antaranya minuman dan tari-tarian yang tidak mencerminkan nilai budaya lokal. 

Ia menyarankan agar hal-hal tersebut digeser ke arah yang lebih santun dan membumi. 

"Coba mencerminkan tradisi kesenian lokal, seni tari yang mencerminkan keindahan, yang lebih indah dan nyaman ditonton," katanya.

Menurutnya, jika ekspresi kreativitasnya dilandasi etika sosial dan kesantunan, maka kegiatan semacam karnaval sound ini bisa berumur panjang, terus berlanjut dan mendapat apresiasi. 

"Saya yakin, kalau nilai-nilai itu bisa ditampilkan, maka akan berumur lama dan berkelanjutan," tegas dia.

Halaman
123

Berita Terkini