TRIBUNBANYUMAS. COM, SEMARANG - Dibantai Malut United dengan skor telak 5-1 pada laga pekan ke-33 BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Gelora Kie Raha Ternate, Jumat (16/5/2025) malam, PSIS Semarang masih belum mampu keluar dari situasi sulit.
Kekalahan itu tak hanya membuat PSIS meneruskan tren tak pernah menang secara beruntun dalam 13 laga, namun juga memastikan tim Mahesa Jenar kian terbenam di dasar klasemen sebagai tim juru kunci.
PSIS sudah dipastikan degradasi musim depan, namun tim kebanggaan masyarakat Kota Semarang ini harusnya masih bisa memperbaiki posisinya andai bisa memaksimalkan dua laga terakhir.
Karena itu, laga pamungkas musim ini kontra Barito Putera di pekan ke-34 tidak akan berpengaruh apapun pada posisi PSIS di klasemen akhir.
Baca juga: Asyik, Ada Libur Long Weekend Lagi di Akhir Mei 2025: Kenaikan Isa Almasih
Meski begitu, Gali Freitas dkk tentunya diharapkan tetap mampu memenangkan laga terakhir musim ini yang akan dilangsungkan di Stadion Jatidiri Semarang pada 24 Mei mendatang.
Soal kekalahan telak 5-1 atas Malut United, caretaker PSIS Muhammad Ridwan menjelaskan, kekalahan timnya murni karena faktor teknis.
Secara permainan, Ridwan mengakui Malut United tampil lebih baik.
Disisi lain, dalam beberapa waktu terakhir PSIS dihinggapi kabar tak sedap, yakni soal keterlambatan pembayaran gaji pemain dan tim pelatih. Situasi ini diperparah dengan keluarnya sejumlah pemain dan pelatih.
“Kita tidak mau bicara hal-hal non-teknis. Kita hanya fokus pada teknis. Dinamika yang terjadi di PSIS adalah hal yang tidak seharusnya berimbas ke performa tim. Para pemain ini dari kecil bercita-cita menjadi pemain profesional. Di level ini, mereka pasti ingin memberikan permainan maksimal. Kekalahan ini lebih kepada strategi saya yang mungkin kurang tepat. Ini murni soal teknis,” ungkap Ridwan.
Dalam laga kontra Malut United ini, PSIS banyak memainkan pemain-pemain muda seperti Rahmat Syawal, Muhammad Faqih, Reiva Apriliansyah, Ridho Syuhada, dan Tri Setiawan.
Meski datang dengan absennya tiga pilar utama yakni Gali Freitas, Alfeandra Dewangga, dan Boubakary Diarra, Ridwan memastikan timnya datang dalam kondisi siap tempur.
Dia juga menambahkan tetap memberikan apresiasi terhadap perjuangan para pemain muda PSIS.
“Kami datang dengan kondisi tim yang tidak ideal. Tapi ini menjadi pelajaran berharga untuk para pemain muda agar mereka bisa merasakan atmosfer pertandingan besar seperti ini," ujarnya.
Dirinya juga menyampaikan permintaan maafnya untuk seluruh pendukung PSIS Semarang yang belum bisa memberikan kemenangan.
"Kami mohon maaf kepada seluruh pendukung PSIS karena belum bisa mempersembahkan kemenangan," ucapnya.