TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS – Tahun 2025 menjadi momen penuh berkah bagi Solikhin (63) dan istrinya, Solikhatun (57), warga Desa Kesambi RT 3 RW 5 Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus.
Setelah menunggu selama tiga dekade, pasangan lansia ini akhirnya bisa menunaikan ibadah haji bersama.
Perjalanan spiritual ini bukan hasil instan.
Baca juga: 34 Calon Haji Gagal Berangkat ke Tanah Suci Via Bandara Soetta karena Ilegal, Salah Siapa
Sejak 1995, Solikhin bekerja sebagai tukang pijat keliling lintas kabupaten.
Tanpa menetapkan tarif, ia melayani banyak pelanggan dari Kudus, Jepara, Demak, hingga Pati.
"Kalau dulu keliling terus, sekarang sudah banyak yang datang ke rumah," kata Solikhin, Sabtu (10/5/2025).
Tak hanya dari daerah sekitar, pelanggannya bahkan datang dari Jakarta dan kota-kota besar lainnya.
Dalam sehari, ia bisa melayani lebih dari 10 orang dengan keluhan saraf dan pegal-pegal.
Seluruh penghasilannya ia sisihkan sedikit demi sedikit demi satu tujuan mulia: berangkat haji bersama sang istri.
Dari upah memijat puluhan ribu rupiah, Solikhin sabar menabung hingga akhirnya mendaftar haji pada September 2012.
Kini, impiannya terwujud. Ia dan istrinya tergabung dalam kloter 48 dan dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci pada 14 Mei 2025.
Keduanya juga aktif mengikuti manasik haji, baik tingkat kecamatan maupun kabupaten.
“Alhamdulillah, dari niat dan nabung sedikit-sedikit, akhirnya bisa berangkat juga,” ucapnya haru.
Solikhin dan Solikhatun telah dikaruniai tiga anak, dua sudah menikah, dan satu lainnya bekerja.
Mereka kini hanya berharap diberi kekuatan agar ibadah hajinya lancar dan bisa pulang ke Kudus dalam kondisi sehat.
"Kalau Allah izinkan, saya siap mijat di sana juga kalau ada yang butuh," ujarnya sambil tersenyum.