Secara fisik dan mental mereka selalu siaga, apalagi saat ada kabar air kiriman dari hulu tiba.
Meski begitu, beberapa warga tetap menjalankan ibadah puasa di tengah kondisi yang kurang ideal tersebut.
Baca juga: Banjir Grobogan, Gubernur Instruksikan Tutup 3 Tanggul Jebol, Maksimal Dua Hari!
Mengenai kebutuhan pengungsi yang berada di tanggul, Sudarmanto menyebut, warga memerlukan tambahan selimut dan kebutuhan balita.
"Untuk pengungsi yang bertahan di tanggul, ada balita, itu butuh kebutuhan balita dan tambahan selimut," kata Sudarmanto.
Dia berharap, pemerintah segera memperbaiki tanggul agar banjir serupa tak lagi terulang.
"Kita tidak muluk-muluk minta bantuan apapun, Kami hanya minta tanggul segera diperbaiki, karena kami tidak ingin banjir terjadi lagi," pungkas Sudarmanto.
Banjir Meluas hingga Kecamatan Tegowanu
Saat ini, banjir Grobogan yang awalnya melanda lima desa di Kecamatan Gubug, meluas hingga Kecamatan Tegowanu.
Banjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Kecamatan Gubug dan Kecamatan Tegowanu.
Data terbaru BPBD Grobogan, Selasa (11/3/2025), total ada 26 desa di enam kecamatan terdampak banjir.Â
Berikut sebaran jumlah pengungsi sementara:
- Desa Ringinkidul: 205 jiwa.
- Desa Baturagung: 727 jiwa.
- Desa Cangkring: 200 jiwa. (*)