TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen menggelar kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara serentak di wilayah tersebut, Jumat (10/1/2025).
Kegiatan ini dilakukan lantaran hingga dua pekan pertama 2025, kasus dembam berdarah dengue (DBD) di Kebumen telah mencapai delapan orang.
Kegiatan ini diawali dengan apel bersama yang dipimpin Asisten 1 Sekda Kebumen Agung Pambudi di Balai Desa Adikarso, Kecamatan Kebumen.
Apel juga dilakukan di Balai Desa Grenggeng, Kecamatan Karanganyar.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kebumen Ida Indrayani Achmal mengatakan, DBD berpotensi menyebabkan kematian jika tidak ditangani secara baik.
Itu sebabnya, PSN perlu digiatkan.
"PSN ini tidak bisa dilakukan sendiri tapi harus melibatkan masyarakat, yakni bagaimana kita mendorong agar masyarakat bisa mempunyai kesadaran diri untuk bisa mempunyai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS," ujarnya.
Baca juga: Roda Berputar Kembali, Istri Mantan Bupati Yahya Fuad Ditetapkan Sebagai Bupati Kebumen Terpilih
Ida juga mengimbau masyarakat melakukan PSN secara rutin, mengingat musim hujan masih cukup panjang.
Kondisi ini berpotensi menciptakan genangan air yang menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti.
"Saya berharap, PSN ini tidak hanya sekali dilakukan oleh masyarakat tapi harus continue. Caranya sederhana, yakni dengan 3 M: menguras, menutup, dan mengubur," tuturnya.
Dia mengatakan, hingga 10 Januari 2025, tercatat ada delapan kasus dengan angka kematian nol.
"Inilah pentingnya PSN agar kasus DBD bisa ditekan," ucapnya.
Menyerang Pagi dan Sore
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kebumen II dr Siti Aminatun Zakhroh mengatakan, idealnya, PSN dilakukan setiap pekan.
"Siklus hidup nyamuk dari jentik sampai menjadi nyamuk Aedes aegypti membutuhkan waktu delapan hari."
"Paling tidak, sebelum nyamuk ini bisa terbang, jentik ini sudah kita bersihkan sehingga dia tidak bisa berkembang biak lagi," tuturnya.
Baca juga: Pemkab Kebumen Ungkap Alasan Hibahkan Mobil Rush dan Inova Baru untuk Polres Kebumen