Berita Jateng

2.026 Ekor Ternak Jateng Terjangkit PMK, Terbanyak di 4 Wilayah. Pemprov Bagikan 8.750 Dosis Vaksin

Penulis: budi susanto
Editor: rika irawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Petugas Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati menyemprotkan disinfektan untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Pasar Hewan Margorejo, Pati, Jawa Tengah, Kamis (2/1/2025). Hingga Senin (6/1/2025), Disnak Keswan Jateng mencatat ada 2.026 ekor ternak di Jateng yang terjangkit PMK. Untuk mencegah perluasan wabah, mereka mendistribusikan 8.750 dosis vaksin PMK.

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mendistribusikan 8.750 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak.

Hingga Senin (6/1/2025), Disnak Keswan Jateng mencatat ada 2.026 ekor ternak terjangkit PMK.

Ribuan kasus tersebut masif ditemukan di beberapa kabupaten kota, di antaranya di Blora, Wonogiri, Sragen, dan Pati.  

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disnak Keswan Provinsi Jateng Hariyanta Nugraha mengatakan, dari ribuan kasus tersebut, 52 ekor di antaranya mati.

Sementara, 1.937 ekor masih dalam upaya penanganan, 12 ekor terpaksa dipotong, dan 25 ekor sembuh.

Baca juga: Kasus PMK Kembali Ditemukan di Pati, 20 Ternak Dilaporkan Mati. Ini Antisipasi Dispertan

Guna mengantisipasi penularan PMK, ia mengatakan, tim penanganan telah dibentuk.

"Tujuannya untuk mengakselerasi eliminasi penyakit yang disebabkan Apthovirus tersebut," katanya, Rabu (8/1/2025).

Menurut Hariyanta, dalam penanganan PMK ini, pihaknya juga berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan kabupaten/kota.

Selain mendistribusikan 8.750 dosis vaksin PMK, pihaknya juga melakukan beberapa langkah pencegaha.

Di antaranya, membersihkan kandang dan menyemprot disinfektan di pasar hewan.

"Tim investigasi juga turun ke lapangan, tim tersebut melakukan penelitian terhadap dugaan kasus PMK yang dilaporkan serta melakukan sosialisasi ke peternak," paparnya.

Diduga Tertular dari Jatim

Hariyanta menyebut, ada beberapa faktor yang memengaruhi munculnya kembali PMK. 

Di antaranya, masih ada ternak sapi yang belum divaksinasi secara berkala. 

Selain itu, adanya transaksi ternak terinfeksi PMK di pasar lintas wilayah.

Baca juga: Puluhan Sapi di Karanglewas Banyumas Terjangkit PMK, Satu Ekor Ditemukan dalam Keadaan Mati

Ia menyebut, sebelum PMK merebak di Jateng, PMK lebih dulu mewabah di wilayah Jatim.

Halaman
12

Berita Terkini