TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Sebanyak 14 laporan siber terkait Pilkada Jateng telah diteruskan ke Bawaslu RI dan Kemenkominfo.

Laporan itu dibuat atas temuan Dinas Kominfo dan Bawaslu Jateng saat melakukan patroli siber dalam rangka menangkal informasi palsu atau hoaks jelang pemungutan suara Pilkada 2024.

Kepala Diskominfo Jateng, Riena Retnaningrum mengatakan, informasi palsu atau hoaks paling banyak ditemukan di media sosial.

"Iya, media sosial, soalnya kan paling gampang (untuk menyebarkan berita hoaks)," kata Riena, Selasa (15/102/2024).

Menurut Riena, penetrasi informasi kini meluas di berbagai tingkatan masyarakat.

Oleh sebab itu, pengawasan dan literasi informasi yang berseliweran di media sosial mutlak diperkuat.

"Yang penting lagi adalah literasi bagi masyarakat agar menggunakan hak pilih pada saatnya, dan melakukan preventif mana yang tidak boleh," kata dia.

Dilakukan Anonim

Terpisah, Ketua Bawaslu Jateng, Muhammad Amin mengatakan, dugaan pelanggaran yang ditemukan di media sosial dilakukan oleh oknum tanpa identitas jelas alias anonim.

Baca juga: Paslon Pilgub Jateng Boleh Kampanye di Kampus, KPU: Hanya Boleh Sabtu dan Minggu

Menurut Amin, selain dengan Diskominfo Jateng, pihaknya juga bekerja sama dengan Polda Jateng dan KPID Jateng dalam mengawasi pelanggaran Pilkada 2024.

"Kami kerja sama untuk mendiskusikan hal itu. Sejauh ini, sudah ada 14 laporan yang direkomendasikan ke Bawaslu dan Kominfo untuk di-takedown," ungkap dia. (Kompas.com/Muchamad Dafi Yusuf)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada 14 Laporan, Kominfo dan Bawaslu Patroli Siber Jelang Pemungutan Suara Pilkada Jateng".