Berita Banyumas

Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat Ungkap Strategi Sukses Perusahaan hingga Gandeng Petani

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur PT. Sido Muncul, Irwan Hidayat saat mengisi di acara seminar nasional ke-14 'Pengembangan Sumberdaya Perdesaan Kearifan Lokal Berkelanjutan 2024' di Hotel Java Heritage Purwokerto, Selasa (24/9/2024).

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Direktur PT. Sido Muncul, Irwan Hidayat menceritakan bagaimana pentingnya membangun market yang akan menjadi jalan pengembangan sumberdaya pedesaan. 

 

Kerjasama dengan kelompok tani seperti menanam, memberikan bibit, hingga membeli kembali hasil panen adalah cara membuka market pasar. 


Dirinya mencontohkan salah satu desa di Banyumas, yaitu Desa Sambirata, Kecamatan Cilongok yang bekerjasama dengan PT Sido Muncul. 


"Bagi saya, saya yang membutuhkan petani, petani sangat dibutuhkan. 

Kalau marketnya ada maka para petani sangat dibutuhkan.

Menciptakan market adalah yang paling penting atau menciptakan pasar. Kalau market sizenya gede maka akan ada banyak yang ditarik," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, dalam acara Seminar nasional ke-14 'Pengembangan Sumberdaya Perdesaan Kearifan Lokal Berkelanjutan 2024' di Hotel Java Heritage Purwokerto, Selasa (24/9/2024).  

Baca juga: Buntut Penyerangan Kiper Nusantara United, Persipa Pati Dihukum PSSI Tanding Tanpa Suporter


Ia mengatakan PT. Sido Muncul bahkan sudah bekerjasama dengan ratusan kelompok tani di Jawa Tengah dan Jawa Timur. 


"Kerjasama dengan kelompok tani ada kurang lebih 120 seluruh Jateng dan Jatim itu yang diberi bibit hingga dibeli kembali.

Akan tetapi yang lebih riil itu bukan menolong petani tapi kita yang butuh petani. Saya butuh mereka, sehingga kepercayaan yang dibangun," ungkapnya. 


Adapun tema yang diangkat dalam seminar itu adalah "Eksplorasi dan Kolaborasi untuk Perbangunan Berkelanjutan di Tengah Tantangan Perubahan Ikllm". 


Dalam kesempatan tersebut Irwan Hidayat juga menceritakan bagaimana pengalamannya dalam membangun usaha jamunya. 


Salah satu usaha mengelola PT. Sido Muncul adalah dengan akal dan regulasi yang mampu memunculkan kepercayaan.


Irwan hidayat mengatakan tentang bagaimana pengembangan sumberdaya pedesaan dan lingkungan.


Salah satu yang dilakukan adalah promosi. 

Baca juga: Pura-pura Pinjam untuk Beli Rokok, Pemuda Asal Banyumas Malah Jual Motor Korban di Facebook


"Yang dilakukan bukan hanya Corporate Social Responsibility (CSR) tapi itu totally Coporate Social Responsibility. Iklan saya pariwisata salah satunya di Labuan Bajo, sekarang kunjungan 900 ribu dulu ketika saya datang (2013) baru 18 ribu.

Saya mengeluarkan 6 juta US Dollar mengiklankan Labuan Baju. Tapi secara keseluruhan dapat menciptakan pasar," katanya.


Karena produk Sido Muncul semakin laku, maka kebutuhan akan bahan baku semakin banyak. 


"Sejak kami berbasis ilmiah, kemudian saya membuat pabrik bahan baku, dan membutuhkan bahan baku banyak sekali," imbuhnya. 


Dalam sejarahnya, pada 1940 nenek  Irwan Hidayat mulanya membuat ramuan jamu yang direbus.


Kemudian di Jogja pada tahun 1951 dibuat serbuk. 


Hingga akhirnya pada 1994 lalu dibuat ekstrak jamu campur madu sehingga rasa lebih enak. 


Alasan kenapa Sido Muncul laku, menurut dia, karena produknya bagus dan strategi pemasarannya bagus. 

"Tapi produknya harus baik dulu, kalau tidak baik ya tidak laku," katanya. 


Sementara itu, Rektor Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq mengatakan Unsoed sejauh ini sudah mengokohkan diri dalam pembangunan sumberdaya desa dan kearifan lokal. 

Baca juga: Anak-anak Madrasah Terlibat Gangster di Bandungan Semarang, Ada yang Bawa Pedang Bergerigi


"LPPM ini diarahkan hasil riset, pengabdian masyarakat pilarya banyak misalkan melalui kegiatan di masyarakat, KKN tematik dan ada juga kegiatan dengan kemitraan dan barangkali bisa juga dengan Sido Muncul," katanya. 


Dalam kesempatan tersebut hadir pula Ketua LPPM Unsoed, Prof. Dr. Ir. Elly Tugiyanti. MP. IPU., ASEAN. Eng, Wakil ketua MPR RI, Dr. Lestari Moerdijat, S.S MM dan sejumlah narasumber. (jti) 

Berita Terkini