Berita Wonosobo

Dataran Tinggi Dieng Terancam Kekeringan, Pemerintah Bakal Bangun Embung Senilai Rp17 Miliar

Penulis: Imah Masitoh
Editor: khoirul muzaki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana wisatawan di kawasan Telaga Warna Dieng Wonosobo saat libur nataru, Selasa (26/12/2023).

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Pemerintah Kabupaten Wonosobo lakukan langkah strategis dalam upaya peningkatan pengelolaan sumber daya air.


Upaya mitigasi dampak kekeringan yang kerap terjadi di sebagian wilayah di Kabupaten Wonosobo menjadi perhatian. 


Pemkab Wonosobo akan membangun embung di kawasan dataran tinggi Dieng yang diharapkan mampu meningkatkan cadangan air untuk irigasi pertanian serta memperkuat ketahanan pangan lokal.


Menindaklanjuti hal itu, Pemerintah Kabupaten Wonosobo resmi menandatangani perjanjian kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah, Selasa (17/9/2024) di Pendopo Bupati.


Penandatanganan perjanjian kerjasama itu menyangkut penggunaan kawasan hutan untuk pembangunan embung.


Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, dalam arahannya menyampaikan, pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan provinsi maupun pusat dalam menjaga keseimbangan ekosistem, sekaligus memanfaatkan potensi sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Horor Siswa di Sigaluh Banjarnegara Temukan Benda Aneh di Makam, Peninggalan Prasejarah?


"Pembangunan embung ini tidak hanya berfokus pada peningkatan sektor pertanian, tetapi juga menjadi bagian dari strategi pelestarian lingkungan, dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan," ucap Bupati.


Ia menjelaskan, Wonosobo merupakan daerah yang sangat bergantung pada sumber daya alamnya. 


Pertanian menjadi sektor utama penggerak ekonomi masyarakat, dan keberadaan air yang cukup merupakan salah satu kunci keberhasilan sektor pertanian. 


“Saya berharap dengan adanya kerjasama ini, kita dapat memperkuat kolaborasi di berbagai bidang lainnya, untuk kesejahteraan masyarakat dan kelestarian alam Kabupaten Wonosobo yang kita cintai,” tandasnya.


Sementara itu, Perwakilan BBWS Serayu OPAK Fena Rahayu Suryaputra menyampaikan, program ini sejalan dengan upaya pengendalian deforestasi dan penanggulangan bencana alam, seperti banjir dan longsor, di kawasan Wonosobo. 


Untuk itu, pihaknya berkomitmen mendukung pembangunan ini dengan tetap menjaga kelestarian kawasan hutan. 


“Pembangunan ditargetkan Desember 2024 selesai, sebagaimana permintaan bupati dan jajarannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Jadi kita dari kementerian melihat kesiapan lahan dan kesiapan teknisnya, karena dinilai sudah cukup jadi memilih di sini,” jelasnya.


Menurutnya, rencana pembangunan embung ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, tidak hanya sebagai sumber air untuk irigasi, tetapi juga sebagai destinasi wisata baru yang mendukung perekonomian lokal.


Kepala DPUPR Kabupaten Wonosobo, Nurudin Ardiyanto menambahkan, pemanfaatan kawasan hutan dengan pengeluaran khusus yang akan digunakan untuk embung dibangun oleh Kementerian PUPR melalui Dirjen Sumber Daya Air.

Baca juga: Sekolah Lapang Cuaca, Teknologi BMKG Bantu Nelayan Cilacap Tentukan Lokasi yang Banyak Ikannya

Halaman
12

Berita Terkini