Koalisi Banyumas Bersatu saat ini berisi PDIP, PKB, PAN, PKS, PPP, ditambah dengan Gerindra, Golkar, Nasdem, dan Demokrat.
Kemudian diusung partai non-parlemen yaitu Partai Gelora, Partai Ummat, Perindo, Hanura, Partai Garuda, dan PBB.
"Sampai ada deal ini adalah kesepemahaman dan memang ada lobi politik."
"Dari saya itungannya sudah mau head to head tapi kok last minute ada kesepakatan lain," ujar Sadewo usai Rapat Kerja Khusus (Rakercabsus) DPC PDIP Banyumas bersama partai pengusung di Aston Hotel, Rabu (28/8/2024).
Bagaimanapun konsekuensinya Sadewo dan Lintarti siap melawan baik kotak kosong ataupun head to head.
"Kalau PDIP semakin banyak lawan semakin senang."
"Kita punya 17 kursi atau 30 persen lebih."
"Semakin banyak semakin menguntungkan.
"Saya tidak mau kotak kosong tapi ini hasil komunikasi."
"Buktinya DKI yang digadang-gadang kotak kosong tapi dengan aturan baru bisa muncul, tapi di Banyumas kebalikannya," terangnya.
Sementara itu Ketua DPC PDIP Banyumas, dr. Budi Setiawan mengatakan, menerima baik dengan senang hati bergabungnya partai lain tanpa merendahkan partai lain.
"Sebenarnya saya dari dulu awal melihat yang dari dulu siapa yang mau maju tidak jelas."
"Saya melihat walaupun dibentuk KBM ya sudahlah."
"Kalau saya melihat komitmen dari partai cukup baik."
"Jadi kalau seperti di Makasar sampai, kalau kalah kecil sekali kemungkinannya, tapi kayaknya tidak," terangnya.