Berita Sains

Jangan Lewatkan 4 Fenomena Langit Malam di Bulan Agustus: Ada Blue Moon dan Hujan Meteor

Editor: rika irawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Hujan meteor Quadrantid 2009 di Banff National Park in Alberta, Canada. Hujan meteor akan terjadi 12-13 Agustus 2024.

TRIBUNBANYUMAS.COM - Empat fenomena astronomi dapat disaksikan di bulan Agustus 2024.

Lantaran jarang terjadi, keempat fenomena ini sayang dilewatkan.

Dihimpun dari laman resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), BBC Sky at Night Magazine, dan sumber lain, empat kejadian astronomi tersebut adalah blue moon, new moon, hujan meteor, dan okultasi bulan.

Lantas, kapan fenomena astronomi itu bisa dinikmati?

1. New moon (4 Agustus 2024)

New moon atau bulan baru merupakan fase bulan pertama yang terjadi malam ini dan bisa disaksikan di langit Indonesia.

Bulan baru terjadi ketika bulan berada tepat di antara bumi dan matahari, dengan sisi bayangannya mengarah ke bumi.

Baca juga: Fenomena Bediding Mulai Terasa di Awal Musim Kemarau, Jadi Tanda Kemunculan Embun Es di Dieng

Itu sebabnya, saat bulan baru terjadi, kondisi langit akan lebih gelap sehingga bintang, rasi bintang, dan planet akan terlihat jelas.

Fenomena ini terjadi setiap sebulan sekali lantaran satelit alami bumi membutuhkan setidaknya satu bulan untuk mengorbit bumi.

Sayangnya, untuk melihat bulan baru harus menggunakan peralatan khusus, semisal teleskop.

Fenomena ini tidak bisa dilihat hanya dengan kasat mata.

2. Hujan meteor perseids (12-13 Agustus)

Hujan meteor terjadi ketika objek langit meteoroid, baik sisa komet maupun steroid yang mengorbit matahari, terbakar saat memasuki atmosfer bumi.

Di bulan Agustus ini, hujan meteor yang terjadi adalah jenis Perseids.

Hujan meteor Perseids biasanya terjadi cepat dan terang.

Baca juga: Cara Aneh Warga Blora Lihat Gerhana Matahari dari Ember Berisi Air, Hasilnya Mengejutkan

Perseids sering kali meninggalkan cahaya dan warna yang panjang saat melintasi atmosfer bumi.

Perseids disebut salah satu hujan meteor yang paling melimpah dengan sekitar 50 hingga 100 meteor per jam.

Perseids juga dikenal dengan bola apinya.

Bola api adalah istilah astronomi untuk meteor yang sangat terang dan cukup spektakuler saat dilihat di area yang luas. 

Bola api pada Perseids dapat bertahan lama dari rata-rata hujan meteor karena bola api berasal dari partikel material komet yang besar.

Fenomena ini bisa dinikmati di tempat yang gelap dan luas yang tidak ada bangunan tinggi, seperti pegunungan.

Indonesia termasuk salah satu wilayah yang bisa melihat peristiwa hujan meteor Perseids.

3.  Blue moon (19 Agustus)

Bulan biru adalah istilah untuk menyebut bulan purnama kedua dalam satu bulan kalender Masehi.

Rata-rata, bulan biru terjadi setiap 33 bulan sekali atau bulan purnama, 41 kali per abad atau sekitar tujuh kali setiap 19 tahun.

Fenomena bulan biru yang lebih langka adalah ketika dua bulan biru terjadi dalam tahun kalender yang sama.

Biasanya hanya terjadi empat kali dalam satu abad.

Baca juga: Tahukah Kamu, Pluto Tak Lagi Masuk Kategori Planet di Tata Surya? Begini Penjelasannya

Meski warnanya tidak beruah biru, tetapi apabila dilihat ukuran bulan biru akan tampak lebih besar daripada bulan biasanya.

Bulan biru pada 19 Agustus akan terjadi di Indonesia.

4. Okultasi bulan Saturnus (21 Agustus)

Okultasi atau okultisme memiliki arti bersembunyi.

Dalam astronomi, okultasi merupakan fenomena yang menggambarkan pergerakan satu benda langit di depan benda langit lainnya.

Pergerakan tersebut akan membuat benda langit yang dilewati tampak seperti sedang bersembunyi.

Benda langit yang bisa melakukan okultasi salah satunya adalah bulan.

Pada 21 Agustung mendatang, okultasi bulan akan terjadi pada planet Saturnus.

Okultasi bulan tersebut membuat planet Saturnus akan tersembunyi ketika dilihat dari beberapa wilayah, seperti Amerika Latin, Afrika, dan sebagian Eropa.

Sepanjang tahun 2024, ada 22 okultasi bulan yang akan melintasi Merkurius, Venuus, Mars, Saturnus, dan Uranus. (Kompas.com/Chella Defa Anjelina)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Fenomena Astronomi Agustus 2024, Ada Hujan Meteor Perseids".

Baca juga: Tiba-tiba Didatangi Gerombolan Pelajar, Warga Magelang Tewas Ditusuk di Teras Rumah

Baca juga: Viral, Mahasiswi Pulang Dugem Tabrak Pemotor Hingga Tewas. Positif Narkoba dan Alkohol

Berita Terkini