"Mereka rata-rata berusia produktif. Dari empat pasien, hanya dua yang memiliki identitas jelas, yakni dari Banjarmasin," bebernya, Selasa.
Ida menjelaskan, petugas tidak bisa melakukan anamnesis atau proses pengumpulan informasi medis terperinci tentang riwayat kesehatan dan keluhan keempat pasien secara langsung.
Pasien tidak bisa berkomunikasi secara normal. Alhasil, dokter hanya meminta keterangan keluarga.
"Itu pun rata-rata, keluarga pasien tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, termasuk apa yang sebelumnya dikonsumsi," tutur Ida.
Dari hasil observasi, mereka didiagnosa keracunan atau dalam bahasa medis mengalami suspek intoksikasi.
Ida memperkirakan, keempat pasien diduga mengonsumsi obat atau zat tertentu.
Baca juga: Jalan Insaf Pemuda di Semarang Usai Melihat 4 Temannya Tewas karena Miras Oplosan
Oleh pihak keluarga, mereka dibawa pulang. Namun, pihak rumah sakit menyarankan pasien dirawat di RSJ Sambang Lihum.
Berselang waktu, ada delapan orang lain yang mengalami gejala serupa.
Menurut keluarga mereka, pasien sempat mengonsumsi buah kecubung.
Berkaca dari empat pasien sebelumnya, Ida mengatakan, petugas RSUD Ansari Saleh menyarankan kedelapan orang itu dirujuk ke RSJ Sambang Lihum.
Hal ini karena rumah sakit itu memiliki IGD yang bisa menangani pasien penyalahgunaan narkoba dan sejenisnya.
Polisi Gelar Razia
Informasi yang beredar, kecubung dibeli korban di kawasan Pasar Batuah, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin.
Kapolsek Banjarmasin Timur AKP Syuaib Abdullah mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan penjualan racikan kecubung.
"Kami sudah melakukan razia sejak Senin (8/7/2024) malam tapi belum ditemukan penjualnya," kata Syuaib, Selasa.