"Untuk inflasi, alhamdulillah di Kabupaten Batang, berdasarkan IPH di pekan kedua bulan Mei 2024, kurang dari 0,12 persen. Artinya, itu lebih rendah dari Jawa Tengah maupun Nasional."

"Kemudian soal kemiskinan, kita juga berhasil menurunkan sekitar 8,93 persen dari sebelumnya yang mencapai 8,98 persen," ungkapnya.

Dalam menghadapi tantangan kemiskinan, Lani berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat melalui program pemberdayaan ekonomi lokal.

Dia menggalakkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta mendorong inovasi dalam sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi Batang.

Selain kemiskinan dan inflasi, salah satu fokus utama Lani ke depan adalah mengurangi angka stunting di Batang. 

"Stunting menjadi perhatian serius karena berdampak jangka panjang pada kualitas sumber daya manusia. Untuk itu, kami juga menggencarkan beberapa program kesehatan ibu dan anak serta kampanye gizi seimbang," katanya.

Dengan perpanjangan jabatan ini, Lani bertekad untuk terus melanjutkan berbagai program pembangunan dan pelayanan publik yang telah dirintisnya.

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat Batang, sangat dibutuhkan untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan yang berkelanjutan.

Lani juga mengajak seluruh elemen masyarakat bersatu padu dan bekerja sama dalam membangun Batang yang lebih baik dan sejahtera.

Lewat semangat gotong royong, ia yakin, Batang dapat menjadi contoh daerah yang sukses dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan. (*)

Baca juga: Soal Larangan Study Tour, Disdikpora Jepara: Hanya Berlaku untuk SMA dan SMK Negeri

Baca juga: Batal Dilantik sebagai Anggota DPRD Blora, Caleg PDIP Korban Komandante Stelsel Tempuh Jalur Hukum