Satu tiket tersisa diperebutkan dalam playoff juara keempat Piala Asia U-23 dan Piala Afrika U-23, yakni Indonesia dan Guinea.
Sayangnya, lagi-lagi, Timnas Indonesia U-23 gagal.
Baca juga: Memalukan! Suporter Indonesia Kirim Komentar Rasis ke Guinea setelah Timnas Gagal ke Olimpiade
Marselino Ferdinan dkk harus merelakan tiket tersebut dikantongi Guinea lewat pertandingan keras.
Wasit Letexier Francois asal Prancis yang memimpin pertandingan dinilai berat sebelah.
Satu di antaranya, saat tekel bersih Alfreandra Dewangga ke pemain Guinea di kotak penalti Timnas Indonesia U-23 dinilai pelanggaran.
Wasit tersebut langsung memberikan hadiah penalti kepada Guinea.
Shin Tae-yong protes keras hingga mendapatkan kartu merah.
Para pemain Timnas Indonesia U-23 sempat terlihat tidak mau melanjutkan pertandingan karena merasa dicurangi.
Namun, kemudian, Bagas Kaffa dkk tetap menjalani pertandingan.
Apresiasi Ketum PSSI
Sementara, Ketua Umum PSSI Erick Thohir memuji perjuangan Timnas Indonesia U-23.
Menurutnya, perjalanan panjang dan pencapaian Timnas Indonesia U-23 selama Piala Asia U-23 2024 hingga babak playoff Olimpiade 2024 Paris telah menasbihkan sejarah, sekaligus babak baru sepak bola Indonesia.
"Kita memang belum berhasil menginjak Olimpiade kali ini. Namun, perjalanan panjang dan pencapaian yang ditorehkan para pemain, pelatih, dan ofisial timnas sejak Piala Asia, hingga playoff, menunjukkan sepak bola kita punya kualitas untuk tampil di Olimpiade."
"Saya salut dan kita targetkan Olimpiade berikutnya. Terima kasih untuk perjuangan kalian," ujar Erick yang menonton langsung perjuangan Marselino Ferdinan dan kawan-kawan di Paris, dikutip dari laman PSSI.
Baca juga: Kontra Indonesia, Timnas Guinea U-23 Dijejali 14 Pemain Abroad. Ada Jebolan Akademi Barcelona
Meski belum menembus Olimpiade di kesempatan ketiga ini, Erick tetap mempercayai pada program pematangan timnas yang mengandalkan kualitas talenta muda, pemain naturalisasi, dan training jangka panjang.