TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Bencana tanah longsor memutus jaringan pipa air di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Akibatnya, sebanyak 915 kepala keluarga (KK) di Kecamatan Garung dan Kejajar, Wonosobo terpaksa mengandalkan droppong air bersih untuk kebutuhan sehari-hari karena kekurangan air.

Droppong air bersih dilakukan BPBD Wonosobo dibantu beberapa mobil pikap yang membawa air bersih untuk warga, Rabu (7/2/2024).

Baca juga: Longsor Wonosobo Seret 2 Mobil, Tutup Akses Jalan hingga Macet Beberapa Jam

Kepala Pelaksana BPBD Wonosobo, Dudy Wardoyo mengatakan, droppong air bersih dilakukan akibat tanah longsor yang mengenai jaringan pipa air.

Sebelumnya, tanah longsor yang terjadi pada Selasa (6/2/2024) mengakibatkan jaringan pipa PDAM dan Pamsimas di beberapa desa yang terdampak terputus.

"Akibatnya, aliran air bersih yang mengalir ke Desa Tambi, Desa Buntu Kecamatan Kejajar, dan Desa Tegalsari, Desa Sitiharjo, Desa Jengkol, Kecamatan Garung terputus," jelasnya.

Adapun warga yang terdampak di Kecamatan Garung meliputi Desa Tegalsari ada dua dusun yang terdampak yakni Dusun Tegalsari 300 KK, Dusun Gintung 47 KK. Kemudian Dusun Kalilawang Desa Sitiharjo 200 KK, dan Dusun Kalikalang Desa Jengkol 204 KK.

Baca juga: Ribuan Warga di 6 Desa di Wonosobo Krisis Air Bersih akibat Pipa PDAM Putus Diterjang Longsor

Sementara, di Kecamatan Kejajar terdapat dua desa yang terdampak yakni Desa Buntu 100 KK dan Desa Tambi 100 KK.

"Jadi total ada 951 KK yang terdampak akibat peristiwa tersebut dan harus didropping air bersih," tambahnya.

Dropping air bersih akan terus dilakukan hingga sambungan pipa yang terputus dapat tersambung kembali dan air mengalir ke rumah-rumah warga yang terdampak. (*)

Baca juga: 80.047 Rumah Tangga Sasaran di Wonosobo Terima Bantuan Beras, Anda Termasuk?