TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Beberapa waktu lalu ditemukan fosil hampir utuh gajah jenis elphas di situs Patiayam Kabupaten Kudus.
Temuan ini berawal dari masyarakat sekitar yang tidak sengaja menemukan bagian fosil, kemudian warga tersebut mengirimkannya ke Museum Patiayam Kudus.
Usai diterima oleh pihak Museum Patiayam, beberapa tim ahli diturunkan untuk melakukan penelitian di sekitar wilayah temuan fosil itu.
Setelah para tim ahli melakukan penggalian dan ekskavasi, ditemukan fosil gajah elphas yang hampir utuh di lokasi.
Baca juga: Niat Teliti Lapisan Tanah, Petugas Temukan Potongan Fosil Hewan Purba di Situs Patiayam Kudus
Petugas Museum Patiayam, Jamin menjelaskan jenis gajah elphas yang ditemukan itu berbeda dengan jenis gajah stegodon.
"Gajah jenis elphas ini, usianya lebih muda ketimbang gajah stegodon. Serta ada perbedaan dari segi fisiknya," tuturnya, Kamis (25/1/2024).
Utamanya yang bisa dibedakan adalah bentuk giginya. Untuk lebih spesifiknya, Jamin menjelaskan bahwa gajah elphas memiliki mahkota gigi yang lebih tinggi ketimbang stegodon.
"Selain itu juga dari bentuk gadingnya. Gading lebih panjang dari gajah sekarang, namun lebih kecil dari gading gajah stegodon dan lebih bulat," ujarnya.
Baca juga: Batang Punya Sentra Durian yang Wajib Dikunjungi, Tawarkan Durian Lokal Jenis Kawe hingga Milky
Jamin, mengatakan bahwa gajah jenis elphas dan stegodon ini merupakan hewan endemik dari benua Afrika.
Meskipun begitu, elphas dan stegodon berbeda fasa atau masa hewan itu hidup. Mereka hidup di fasa yang sama yakni Pleistosen atau waktu antara sekitar 1.808.000 - 11.500 tahun yang lalu.
"Fasanya sama, Pleistosen namun gajah jenis elphas lebih muda ketimbang stegodon," tuturnya. (Rad)