TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Ratusan lilin merah pesanan warga Kelenteng Tek Hay Kiong Tegal, mulai memenuhi ruangan di kelenteng tersebut, Senin (8/1/2024).
Lilin merah tersebut merupakan simbol harapan umat saat perayaan Tahun Baru Imlek.
Ratusan lilin tersebut akan dinyalakan pada malam pergantian Tahun Imlek 2575 Kongzili.
Rohaniwan Kelenteng Tek Hay Kiong Tegal Chen Li Wei mengatakan, lilin pesanan warga sudah mulai berdatangan sejak Desember 2023.
Saat ini, jumlahnya sudah hampir 200 pasang atau hampir 400 lilin.
Baca juga: Kelenteng Tek Hay Kiong Tegal Punya Gamelan Ratusan Tahun Kiai Naga Mulya, Ditabuh Jelang Imlek
Biasanya, setiap perayaan Imlek, jumlah yang terkumpul mencapai 300 pasang lilin.
"Ini lilin-lilin yang akan digunakan untuk menyambut datangnya Tahun Baru Imlek. Nanti, di malam pergantian tahun, pukul 23.30 WIB, akan dinyalakan di halaman kelenteng," kata Chen Li Wei saat ditemui di kelenteng, Senin.
Chen Li Wei menjelaskan, setiap keluarga akan mengirimkan satu pasang lilin.
Bagi umat keturunan Tionghoa, lilin ini adalah simbol penerangan yang artinya menyala.
Umat berharap, satu tahun yang akan datang ini keberkahan akan terus berdatangan, seperti nyala atau terangnya lilin.
"Makanya, banyak umat beranggapan dan punya kepercayaan, lewat memasang lilin besar, nyalanya akan bertambah lama. Keberkahan yang diterima pun bertambah besar," ungkapnya.
Baca juga: Ternyata Sekeren Ini Pantai Alam Indah Tegal Sampai Dikunjungi 37 Ribu Orang di Libur Nataru
Meski begitu, Chen Li Wei berpesan, supaya umat memasang lilin secukupnya, tidak lantas memaksakan atau jor-joran memasang yang besar.
Karena, bagi sebagian orang, kondisi ekonomi masih kurang begitu stabil.
"Saya berpesan, para umat memasang lilin secukupnya, jangan terlalu jor-joran."
"Dana bisa digunakan untuk yang lain, misalnya membantu saudara-saudara kita yang lebih membutuhkan," ujarnya. (*)
Baca juga: Dirut Bank Jepara Artha Dinonaktifkan, Buntut Temuan Pencairan Kredit Diduga untuk Kampanye
Baca juga: 5000 Petani di Magelang Dapat Diskon 40 Persen Beli 2 Jenis Pupuk Nonsubsidi, Cukup Bayar Rp270 Ribu