TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Partai Golongan Karya (Golkar) membuka pintu lebar bagi menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution, jika ingin bergabung.
Hal ini disampaikan Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily setelah Bobby mendapat opsi keluar dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) karena mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
"Ya Golkar sendiri adalah partai yang terbuka, partai yang inklusif," kata Ace di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/11/2023).
Ace menuturkan, Golkar terbuka pada siapapun sepanjang memiliki kesamaan sikap politik di Pilpres 2024.
"Siapapun yang memiliki kesamaan sikap politik dan pandangan politik dalam menghadapi Pilpres, tentu ya kami sangat terbuka," ujarnya.
Baca juga: Gamang Diminta Mundur dari PDIP setelah Dukung Prabowo-Gibran, Bobby Nasution Diberi Waktu Berpikir
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Medan Bobby Nasution dipanggil DPP PDIP, Senin (6/11/2023).
Bobby diklarifikasi soal pernyataannya mendukung Prabowo-Gibran.
Padahal, PDIP telah resmi mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.
Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun mengatakan, dalam pertemuan dengan Bobby di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, itu, Bobby membenarkan pernyataannya mendukung Prabowo-Gibran.
Hanya saja, Bobby yang merupakan adik ipar dari Gibran itu meminta izin tidak keluar dari PDIP.
Sebab, kata Khomarudin, Bobby mengakui banyaknya dukungan PDIP sehingga terpilih menjadi Wali Kota Medan.
"Saya mengerti lah perasaan dia (Bobby), dia sampaikan "aduh bagaimana pun saya besar seperti hari ini karena seluruh kekuatan PDIP dikerahkan waktu saya mencalonkan diri jadi Wali Kota Medan"," kata Komarudin dalam jumpa pers.
"Termasuk, masalah-masalah pribadi yang waktu itu kita bagaimana menjaga dia menjadi Wali Kota," sambung Komarudin.
Baca juga: Menantu Presiden Jokowi Bobby Nasution Dipanggil DPP PDIP, Diduga Soal Dukungan ke Prabowo-Gibran
Komarudin menjelaskan PDIP sangat memahami dilematis menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
Karena itu, PDIP memberi waktu kepada Bobby untuk memikirkan sebelum mengambil keputusan.