Berita Wonosobo

Petani di Wonosobo Rata-rata Tanam Sayur dan Buah Tapi Stok Beras Selalu Cukup? Ini Rahasianya

Penulis: Imah Masitoh
Editor: khoirul muzaki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang buruh tani sedang memanen padi di sawah (ilustrasi)

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Pemkab Wonosobo melalui Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (Dispaperkan) Kabupaten Wonosobo terus mengupayakan produktivitas tanaman padi.


Meskipun padi bukan sektor utama pertanian di Kabupaten Wonosobo namun lahan sawah tersedia di 14 kecamatan di Kabupaten Wonosobo.


Dwi Rusni selaku Kabid Tanaman Pangan, Dispaperkan Wonosobo mengatakan ada sekitar 11 ribu hektar lebih sawah yang ditanami padi di Wonosobo.


"Tanaman padi di Kabupaten Wonosobo ada tapi bukan termasuk sentra tanaman padi  atau pokok beras. Karena Wonosobo lebih banyak hortikultura," ujarnya Jumat (4/8/2023).

Baca juga: BREAKING NEWS, Mobil Rombongan Atlet Porprov Asal Solo Kecelakaan di Jepara


Tanaman padi di Kabupaten Wonosobo banyak ditemui di beberapa wilayah yang tidak terlalu tinggi seperti Selomerto, Wonosobo, Kaliwiro, Wadaslintang, dan Kalikajar.


Meski demikian, Kabid Dwi mengatakan produksi beras di Wonosobo mencukupi bagi penduduk Wonosobo yang panen setiap rata-rata 2 kali dalam setahun. 


Selama ini Wonosobo belum pernah sampai pada kekurangan beras, karena beras tidak hanya dari Wonosobo saja, tapi beras juga didapatkan dari daerah lain.


"Bulog juga menyediakan beras. Dari Bulog beras cukup untuk Wonosobo setiap tahunnya. Awal tahun ini kita komunikasi dengan Bulog cukup untuk tahun ini," ujarnya. 


Beberapa jenis padi unggulan juga dimiliki Kabupaten Wonosobo, yang terus dikembangkan seperti padi mungkung.


Kabupaten Wonosobo, meskipun dikenal memiliki tanah yang subur, pupuk sudah menjadi kebutuhan petani. 

Baca juga: Kirab Budaya Harlah ke-18 Permadani Kabupaten Wonosobo, Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Daerah


Kabid Dwi menyebut terkait pupuk bersubsidi sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian.


Ada sebanyak 9 komoditas yang mendapatkan pupuk subsidi. Pada sektor tanaman pangan komoditas padi, jagung, dan kedelai. Kemudian pada sektor hortikultura yakni komoditas cabai, bawang merah, bawang putih. Pada sektor tanaman perkebunan ada kopi, tebu rakyat, dan kakao. 


Pemerintah saat ini hanya menyediakan pupuk bersubsidi jenis Urea dan pupuk NPK dengan ketentuan yang sudah diatur.


"Solusi ada pupuk non subsidi jumlahnya banyak tapi harganya tinggi. Diharapkan petani bisa mandiri dalam penyediaan pupuk dengan pupuk organik untuk mndukung pertanian," ujarnya.


Kabid Dwi menambahkan saat ini salah satu yang menjadi tantangan adalah mengajak kaum muda untuk mau menjadi petani padi. Petani padi di Wonosobo banyak digeluti oleh kalangan orang tua.

Baca juga: Komoditas Hortikultura Jadi Unggulan Wonosobo, Petani Didorong Kembangkan Produk Tanaman Buah


"Setiap kali kita sampaikan, penyuluh untuk menarik anak muda bertani padi. Tapi mungkin karena mereka belum tertarik, lebih suka hortikultura atau memilih usaha lain," ungkapnya.


Pemkab Wonosobo terus melakukan beberapa upaya dalam memajukan dunia pertanian seperti penyediaan sarana prasarana bagi petani.


"Harapan kami budidaya padi terus dilestarikan sehingga Wonosobo ketersediaan kebutuhan beras cukup, syukur bisa lebih untuk kabupaten lain," tandasnya. (ima)

Berita Terkini