Selanjutnya, ia menerima transplantasi sel punca usai didiagnosis mengidap kanker darah langka, tumor sel myeloid ekstrameduler pada 2018.
Setelah menjalani pengobatan, virus yang ada dalam tubuh pasien Jenewa tidak kembali dan ART-nya dihentikan pada November 2021.
Baca juga: Inilah Kisah ODHA Semarang, Pasrah Saat Perusahaan Memintanya Mundur Pasca Diketahui Positif HIV
Saat ini, pasien Jenewa berada di bawah pantauan Sáez-Cirión yang merupakan Kepala Reservoir Virus dan Unit Pengendalian Kekebalan di Institut Pasteur di Paris, Perancis.
Namun, sembuhnya pasien Jenewa masih menjadi misteri karena para ahli tidak dapat menunjukkan secara tepat mengapa hasil pengobatannya positif.
Secara historis, pasien yang berpotensi disembuhkan dari HIV melalui transplantasi sel punca menerima sel yang mengandung mutasi genetik yang resisten terhadap infeksi.
Tetapi, pasien ini tidak menerima sel yang bermutasi dan kasusnya akan dipresentasikan di International AIDS Society Conference on HIV Science, di Brisbane, Australia.
Lima Pasien Sembuh dari HIV
Pasien Jenewa bukanlah satu-satunya orang yang sembuh dari HIV.
Menurut catatan Live Science, setidaknya, ada lima orang lain yang pernah mengalami hal serupa.
Mereka adalah Timothy Brown (pasien Berlin), Adam Castillejo (pasien London), pasien asal Düsseldorf yang tidak disebutkan namanya.
Selain itu, ada pula seorang pria yang dikenal sebagai Paul Edmonds (pasien City of Hope) dan pasien New York yang sembuh dari virus tersebut.
Adapun, pasien New York adalah wanita pertama yang menerima pengobatan HIV.
Tentang HIV
HIV adalah virus yang menyerang sel-sel yang membantu tubuh melawan infeksi.
Kondisi tersebut membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi penyakit lain.